LAI Gandeng WIR Group Rambah Dunia Metaverse

Penandatanganan MoU antara LAI dengan WIR Group di Jakarta, Senin (9/5/2022)

Jakarta, innews.co.id – Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) terus berinovasi dan mengikuti perkembangan teknologi. Bekerja sama dengan WIR Group–sebuah perusahaan teknologi augmented reality di Asia Tenggara, kini LAI memasuki dunia metaverse.

Ini ditandai dengan kerja sama di antara keduanya yang ditandatangani oleh Sekretaris Umum LAI, Dr. Sigit Triyono dan Gupta Sitorus, Chief Marketing Officer WIR Group di Kantor LAI, Salemba, Jakarta, Senin (9/5/2022) kemarin.

“Melalui kerja sama ini, LAI akan mengadopsi teknologi metaverse yang dikembangkan WIR Group sebagai bagian dari upaya transformasi digital lembaga untuk menunjang kegiatan pemasaran dan pelayanannya,” ujar LAI dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).

Sekum LAI mengatakan, ini merupakan suatu lompatan besar yang sangat penting karena platform metaverse memungkinkan kami melakukan berbagai terobosan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab berat yang diemban LAI dalam menyebarluaskan Firman Allah sampai ke pelosok Tanah Air.

“Kerja sama pengembangan di platform metaverse ini diharapkan mampu mengakselerasi terwujudnya visi LAI menuju tahun 2035 untuk menghadirkan Firman Tuhan bagi semua generasi serta mewujudkan misi menerjemahkan, menerbitkan, dan menghadirkan Firman Allah dalam kemitraan dengan semua,” terangnya.

Ditambahkannya, kehadiran LAI di dunia metaverse merupakan upaya organisasi menerapkan nilai inovasi dan melayani, dua dari empat nilai yang menjadi pilar budaya kerja lembaga ini, yakni ‘Melayani, Inovasi, Terpercaya, dan Kerja Sama’.

Pihaknya berharap teknologi digital metaverse akan mendukung upaya LAI sebagai lembaga yang kreatif dan adaptif terhadap perubahan, serta melakukan penyempurnaan secara berkesinambungan.

Di sisi lain, Chief Marketing Officer WIR Group Gupta Sitorus, menyampaikan, kerja sama dengan LAI merupakan bukti bahwa platform metaverse yang dikembangkan WIR Group dapat dimanfaatkan siapa saja yang memiliki visi jauh dengan mencermati berbagai perubahan transformasi digital.

Menurutnya, metaverse memang memungkinkan berbagai pihak untuk mendapatkan benefit dari pemanfaatan platform tersebut. Syarat utamanya adalah kemauan yang kuat untuk berubah dan mentransformasi diri secara digital. “Kami berharap kerja sama dengan LAI ini menjadi langkah awal yang bisa diikuti oleh berbagai lembaga keagamaan lainnya di Indonesia,” imbuh Gupta.

LAI secara resmi berdiri sejak 1954 dan memiliki tugas menerjemahkan, menerbitkan, dan menyebarkan Alkitab dan bagian-bagiannya dalam bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah. Karenanya, dengan platform metaverse ini akan memudahkan LAI dalam memasarkan dan mendistribusikan Alkitab ke seluruh Indonesia. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan