Lewat Diklatsar, Calon PPAT Dituntut Beretika, Profesional, dan Berintegritas

Pelaksanaan Diklatsar IPPAT, bekali ALB pemahaman tentang kode etik, 29-30 Maret 2022

Jakarta, innews.co.id – Kode etik menjadi roh bagi para anggota dari sebuah organisasi profesi. Dengan mentaati kode etik diyakini seseorang akan bertindak profesional dan tidak akan tersandung masalah.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana saat membuka Pendidikan dan Latihan Dasar bagi Anggota Luar Biasa (ALB) IPPAT, yang diadakan secara virtual, 29-30 Maret 2022.

PP IPPAT selenggarakan Diklatsar II 2022 terkait kode etik secara virtual, di Sekretariat PP IPPAT, Jakarta, 29-30 Maret 2022

“Kode etik menjadi penting dalam menjalani profesi sebagai PPAT. Sebab, perlu penguatan akhlak dalam melaksanakan kinerja bagi ALB,” ujarnya.

Dia menambahkan, PPAT yang tidak melaksanakan kode etik akan dievaluasi. Tahun lalu, kabarnya ada sekitar 3-4 PPAT yang diberhentikan karena tidak menjalankan kode etik dengan benar. Bila ditemukan pelanggaran dalam kategori tertentu akan dilakukan pembinaan.

Sementara itu Hapendi Harahap Ketua Umum PP IPPAT dalam sambutan berharap para ALB bisa benar-benar memegang teguh kode etik dalam menjalankan tugas dan profesinya. “Jangan sampai terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam bekerja. Kode etik menjadi pegangan para PPAT,” katanya.

Otty Hari Chandra Ubayani Sekretaris Umum PP IPPAT

Disampaikan pula, saat ini masih ada dua daerah yang belum atau sedikit sekali memiliki PPAT, yakni di Halmahera Utara dan Halmahera Tengah, keduanya di Provinsi Maluku Utara. “Kami berharap para ALB nantinya mau bertugas di kedua daerah tersebut. Kasihan warga di sana kalau ingin mengurus surat-surat tanah, tidak ada PPAT-nya,” seru Hapendi.

Di sisi lain, Otty Hari Chandra Ubayani menilai sangatlah penting menjadikan kode etik sebagai panduan dalam bekerja. “PPAT adalah tugas pengabdian, bagi bangsa, negara, dan masyarakat. Untuk itu, sebagai pejabat negara, PPAT harus mempedomani kode etik secara benar,” imbuhnya.

Ketua Panitia Diklatsar II Tahun 2022 Taufan Riyanto

Ketua Panitia Taufan Riyanto mengatakan, Diklatsar tahun ini merupakan yang kedua kali dan diikuti sekitar 860 peserta dan seluruh Indonesia. “Animo ALB untuk mengikuti Diklatsar ini sangat besar. Ini menunjukkan keseriusan dari ALB untuk benar-benar mendalami soal kode etik.

“Dengan beretika, maka seseorang akan santun dalam berucap dan baik dalam bersikap. Seorang yang beretika tidak suka menjelek-jelekkan orang lain, apalagi teman seprofesi sendiri. Justru bisa saling mendukung untuk kemajuan bersama,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan