
Jakarta, innews.co.id – Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung dua tahun telah membawa transformasi dalam penggunaan teknologi, yaitu pembelajaran secara daring bagi warga kampus. Untuk memperkuat hal tersebut, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIkti) Wilayah III, Provinsi DKI Jakarta, meluncurkan 5 Klinik Dikti Monas, Kamis (17/2/2022) secara daring.
Acara peluncuran itu dihadiri sekitar 300 perwakilan rektor pergurusan se-DKI Jakarta. “Terlepas dari kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknologi bagi kampus-kampus, insan pendidikan tinggi justru beradaptasi dengan sangat cepat. Pembelajaran daring mendorong kemampuan mahasiswa menjadi independent learner, yang menjadi kompetensi penting di abad ini,” kata Kepala LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., dalam keterangan persnya.
Dijelaskannya, LLDikti Wilayah III merupakan satuan kerja dari Kemendikbudristek yang bertugas dalam hal peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi khususnya di DKI Jakarta. “Dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi warga kampus, khususnya dalam masa pandemi ini, LLDikti Wilayah III meluncurkan fasilitas layanan perguruan tinggi dalam bentuk klinik-klinik bertajuk Melayani Optimal, Integritas, Amanah dan Memberi Solusi (Monas).
Ada lima jenis klinik yang diluncurkan. Pertama, Klinik Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Klinik MBKM hadir agar mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Perguruan Tinggi akan didukung dalam menerapkan opsi MBKM, seperti konversi kredit nilai hingga teknis pelaporan di pangkalan data pendidikan tinggi.
Kedua, Klinik Jurnal yaitu, layanan untuk memfasilitasi dosen agar hasil penelitian dan pengabdiannya dapat bermanfaat bagi masyarakat, serta akan mendapat rekognisi secara internasional. Melalui klinik jurnal, perguruan tinggi sebagai afiliator jurnal ilmiah akan di dorong untuk mendapatkan serta meningkatkan peringkat akreditasi jurnal lmiahnya.
Ketiga, Klinik Mutu yang diperuntukan bagi kampus yang sedang dalan persiapan akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi program studi. Layanan yang diberikan meliputi penyusunan sistem penjaminan mutu internal Merdeka Belajar, kurikulum di era 4.0, pendampingan akreditasi internasional dan konversi akreditasi unggul.
Keempat, Klinik Jabatan Akademik dan Sister. Layanan ini disediakan untuk pengembangan karir dosen, seperti sertifikasi pendidik, pengembangan kompetensi profesional, kenaikan jabatan fungsional, dan pengembangan karya ilmiah dosen. Klinik ini juga akan mengakomodir hal-hal teknis seputar sistem informasi sumber daya terintegrasi (Sister), yang digunakan dosen dalam hal perubahan data, portofolio, beban kerja dosen, penilaian angka kredit, dan sebagainya.
Kelima, Klinik Mahasiswa yang menyediakan layanan seputar Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, forum relawan mahasiswa sebagai kegiatan di luar kampus yaitu pengabdian masyarakat, pusat karier, tracer study, dan pengelolaan kemahasiswaan pada aplikasi terstandar nasional. Klinik mahasiswa hadir sebagai pemberi solusi baik bagi mahasiswa maupun perguruan tinggi.
Paris juga mengapresiasi perguruan tinggi yang saat ini sudah mempertahankan mutunya dan menjadi kampus yang taat azas (terselenggara sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan Kemendikbudristek) dan telah menggelorakan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Semoga dengan adanya 5 Klinik Monas ini, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Wilayah III dapat terus berkomitmen agar perguruan tinggi di Provinsi DKI Jakarta menjadi kampus-kampus yang bermutu,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment