Manajer Kampanye PHD: “Sudah Saatnya AAI Dipimpin Advokat Pejuang yang Peduli Terhadap Bantuan Hukum”

Darwin Aritonang serukan penyatuan organisasi advokat yang menyeluruh

Jakarta, innews.co.id – Sejumlah masalah yang terjadi jelang Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) ke-6 yang akan diadakan di Bandung, Jawa Barat, 25-27 Juni ini, terungkap. Salah satunya adalah beberapa aplikasi pendaftaran secara online mengalami gangguan.

“Kemarin aplikasi pendaftaran down lebih dari 24 jam. Macam-macam alasannya, baik karena persiapan akomodasi maupun alasan lain. Beberapa kali juga aplikasi mati hingga berjam-jam. Tentu ini merugikan bagi advokat yang mendaftar,” ungkap Darwin Aritonang Campaign Manager paket Palmer, Helmi, dan Donald (PHD) dalam pesannya kepada innews, Jumat (11/6/2021).

Dengan terbuka ia berujar, ‘mesin’ PHD bekerja baik. Hanya saja kendala di jaringan internet menandakan ketidaksiapan kerja panitia (SC dan OC). “PHD sudah melakukan road show ke daerah-daerah. Tak heran, para pengurus dan anggota AAI di daerah tampak bergairah dan semangat kembali. Melalui tayangan video, kami bisa lihat dukungan daerah begitu deras kepada PHD,” tutur Darwin lagi.

Paket PHD (ki-ka) Efran Helmi Juni, Palmer Situmorang, dan Hendri Donal, siap tandatangani pakta integritas

Terkait rumor adanya ‘saling serang’ antara pendukung PHD dan IRW, Darwin dengan santai mengatakan, “Itu hal biasa dan masih terkendali. Yang penting sesama anggota paham bahwa AAI memiliki motto ‘Kemesraan’. Jadi, semua pihak berkewajiban untuk memelihara dan menjaga kemesraan di antara anggota”.

Ditanya optimisme kubu PHD, Darwin dengan lugas berkata, “AAI adalah organisasi advokat (OA), bukan organisasi profesi lainnya. Sangat dibutuhkan seorang ketua umum yang paham betul mengenai dunia advokat”.

Logo paket PHD di Munas AAI ke-6, di Bandung, Jawa Barat, 25-27 Juni 2021

Hal ini, sambung Darwin, terkait dengan pengawasan atas kewajiban memberikan bantuan hukum cuma-cuma bagi masyarakat; dapat membawa AAI setara dengan OA lain; seorang pemimpin yang cukup dikenal banyak kalangan dan memiliki hubungan baik dengan penegak hukum lainnya seperti, polisi, jaksa, hakim, dan lainnya; siap melakukan digitalisasi keanggotaan. “Ini semua terdapat dalam visi-misi PHD. Untuk itu, sudah tepat PHD adalah pilihan AAI,” tukasnya.

Darwin berkeyakinan anggota AAI adalah advokat yang cerdas dalam menentukan pilihan siapa yang benar-benar layak menjadi Ketua Umum AAI kedepan. “Pastinya kami optimis dan dibawah kepemimpinan PHD, AAI akan lebih maju, bukan sebaliknya semakin tergerus oleh waktu,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan