Manfaatkan Ruang Digital Dalam Pendampingan Kaum Remaja

Diskusi virtual dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), kolaborasi Magister Pendidikan Agama Kristen-PPS dan Prodi Pendidikan Agama Kristen-FKIP UKI

Jakarta, innews.co.id – Di era kemajuan teknologi sekarang ini, dipandang penting melakukan pendampingan terhadap para remaja.

Dalam kaitan itu, secara bersama-sama dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), kolaborasi Magister Pendidikan Agama Kristen-PPS dan Prodi Pendidikan Agama Kristen-FKIP UKI mengadakan Pelatihan Penyusunan Program Pembelajaran Remaja Berbasis Teknologi Digital di Gereja HKBP Ressort Jatisampurna, Bekasi, secara virtual, Sabtu (22/5/2021).

Pelatihan ini dimaksudkan guna meningkatkan kemampuan para pendamping remaja dalam menjalankan pelayanan pendidikan kepada remaja sesuai dengan kebutuhannya. Juga meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan keterampilan para pendamping dalam mengajar remaja dengan menggunakan teknologi digital.

“Para pendamping remaja di gereja harus selalu mengupdate diri dan dapat menyusun program pembelajaran yang menarik dan kreatif, agar tidak menimbulkan kebosanan,” kata Dr. Desi Sianipar, M.Th.

Menurutnya, para remaja masa kini bak memiliki dunia sendiri yang sulit ditebak. Karenanya, tidak bisa langsung diketahui apa yang masalah mereka. Sebab itu, diperlukan adanya pendekatan personal. Kalau belum dekat akan sulit, dan perlu memahaminya secara pribadi.

Desi menambahkan, dalam menyusun program jangan terfokus pada kuantitas, melainkan kualitas. Sebab banyak kemungkinan yang akan mempengaruhinya. “Biarlah mereka datang dengan dorongan sendiri, dan kita sambut dengan penuh sukacita. Kita hanya merancang pembelajaran, sementara yang banyak berperan aktif adalah para remaja itu sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Jusen Boangmanalu, M.Th., mengatakan, selain potensi, kaum remaja juga memiliki kemauan yang bervariasi sehingga sulit untuk dalam sekejap dapat membawa mereka merespons suatu program kegiatan. Karena itu, para pendamping harus sabar. “Lama kelamaan yang kita sampaikan akan menarik mereka dan kemudian remaja lain. Yang penting jangan membiarkan mereka tidak ada kegiatan,” imbuhnya.

Dikatakannya pula, medsos juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran oleh para pendamping secara positif bagi remaja, terlebih di tengan pandemi Covid-19 sekarang ini, dalam bentuk yang variatif dan tidak monoton. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan