Cimahi, innews.co.id – Para petani diharapkan bisa melakukan konsolidasi agar masuk koperasi melalui konsep korporatisasi, dengan harapan kesejahteraan semakin meningkat.
Hal ini disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dihadapan para petani di Cianjur, Jawa Barat, dalam Forum Diskusi Bersama Koperasi dan Asosiasi UMKM di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021).
“Kami melihat Cianjur memiliki potensi di sektor pangan, misalnya padi/beras. Kami ingin dorong konsolidasi petani padi untuk masuk koperasi dengan konsep korporatisasi petani agar produknya efisien dan ekonomis sehingga kesejahteraan petani meningkat,” kata MenKopUKM.
Dikatakannya, sektor pangan saat ini memiliki banyak permintaan, baik di pasar lokal maupun global. Untuk itu, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus dapat memanfaatkan keunggulan pangan domestik.
“Sampai saat ini, masih banyak produk-produk pangan yang kita impor, seperti jagung, kedelai, bawang putih, gula, susu, dan daging sapi. Komoditi dengan permintaan banyak dunia di antaranya buah dan rempah. Kita harus sudah mulai membidik UMKM masuk di sektor-sektor yang memiliki keunggulan domestik. Dunia sudah melihat apa yang menjadi keunggulan domestik negaranya masing-masing,” urainya lagi.
Teten optimis Indonesia mampu mewujudkan ketahanan pangan melalui pembenahan kelembagaan, termasuk akses pembiayaannya. Saat ini, jelasnya, porsi kredit UMKM di Indonesia baru 19,8 persen, masih jauh tertinggal dibanding Singapura 39 persen, Malaysia dan Thailand 50 persen, serta Korsel 81 persen.
“Presiden Joko Widodo minta agar secara bertahap sampe 2025 kredit UMKM naik menjadi 30 persen dan pagi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa sampai Rp20 milyar. Untuk itu, kelembagaan UMKM mesti kita benahi. Kalo tidak, nggak akan sampai porsi kredit UMKM mencapai 30 persen,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Syahrudin mengatakan, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Kabupaten Cianjur telah membantu 115 ribu pelaku usaha mikro pada tahun 2020 dan 91 ribu pelaku usaha mikro pada 2021. (RN)
Be the first to comment