Jakarta, innews.co.id – Indikasi korupsi di tubuh PT Krakatau Steel Tbk (Persero) siap dibongkar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dalam Talkshow Bangkit Bareng, Selasa (28/9/2021), Erick memaparkan munculnya indikasi dari utang perusahaan yang mencapai US$2 miliar atau Rp28,515 triliun (Kurs Rp14.257 per dolar AS). Hutang itu berasal dari investasi Krakatau Steel yang mencapai US$850 juta. Sebelumnya, perusahaan tersebut menginvestasikan dana tersebut dalam proyek blast furnace.
“Krakatau Steel, punya utang US$2 miliar. Salah satunya investasi US$850 juta dari proyek blast furnace yang hari ini mangkrak. Pasti ada indikasi korupsi,” terang Erick.
Dirinya memastikan akan mengejar pihak-pihak yang merugikan perusahaan pelat merah. “Seluruh proses bisnis yang salah harus diperbaiki,” tegasnya.
Dijelaskan pula, restrukturisasi Krakatau Steel berjalan dengan baik. Perusahaan melakukan restrukturisasi beberapa tahap. Pertama, Krakatau Steel membuat subholding untuk kawasan industri. Hal ini mengintegrasikan air hingga air. Kedua, Kementerian BUMN dan manajemen Krakatau Steel bernegosiasi dengan Posco Korea untuk menaikkan porsi saham menjadi 50:50.
Seperti diketahui, Krakatau Steel dan Posco Korea membentuk perusahaan bernama PT Krakatau Posco. Perusahaan itu merupakan pabrik baja terpadu yang dimulai sejak 2014 lalu.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Krakatau Steel terkait indikasi korupsi ini. (RN)
Be the first to comment