
Jakarta, innews.co.id – Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional BPK Penabur Cup 2021, diharapkan bukan sekadar mencari juara, tapi utamanya menumbuhkan karakter jujur di kalangan pelajar.
Hal itu dikatakan Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya yang juga merupakan salah satu penggagas Festival catur pelajar tingkat nasional ini, dalam siaran pers yang diterima innews, Sabtu (21/8/2021).
“Festival ini tidak sekedar kejuaraan catur untuk mencari pemenang tapi lebih difokuskan untuk membentuk karakter kejujuran dan karakter positif lainnya,” kata Eka Putra.
Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional BPK Penabur merupakan rangkaian pertandingan yang dimulai pada 14 Agustus, dan finalnya akan berlangsung pada Minggu, 21 Agustus, besok.
Pada babak final akan tampil 20 pecatur terbaik dari masing-masing empat kategori dalam festival itu, sehingga total terdapat 80 pecatur yang lolos ke final ajang yang diikuti oleh 1.360 siswa, dari tingkat SD sampai SMA berasal dari 24 provinsi di Indonesia.
Menghadapi putaran final pada Minggu itu, panitia penyelenggara memberikan arahan khusus kepada para finalis yang bertujuan mewujudnyatakan komitmen membangun karakter unggul anak bangsa yang dicanangkan sebagai tema festival catur ini.
Acara ini dihadiri oleh Pembina Percasi Eka Putra Wirya, Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi, serta Ketua Panitia Budijanto Gunawan.
Menjelang putaran final panitia merasa perlu untuk menegaskan lagi bahwa tujuan festival catur ini yakni untuk menggemakan kejujuran bahkan menjadi “agen kejujuran”.
“Tidak semua peserta akan menjadi pecatur internasional, tetapi karakter kejujuran akan dibawa oleh semua peserta sampai tua. Jika menjadi orang jujur mereka akan mempunyai masa depan yang cerah karena dipercaya semua orang,” tutur Eka.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi, mengatakan, “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar; Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman; Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki”.
Dia menambahkan, juara tidak melulu hanya dilihat dari perbandingan dengan orang lain, namun juara itu juga mengandung arti menang atas diri sendiri, mampu mengendalikan diri terhadap perilaku yang merugikan orang lain.
”Pecatur yang terpilih dapat menekuni catur secara serius di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA). Beasiswa di SCUA juga bisa dicarikan bagi pecatur muda terbaik,” kata Adri.
Di sisi lain, Ketua Panitia Budijanto Gunawan menjelaskan, babak kualifikasi yang diikuti seribu lebih peserta telah mencatat 20 peserta terbaik yang akan bertarung di babak final. Diakuinya, tidak mudah menyelenggarakan turnamen catur daring menggunakan protocol Fide dengan 1.363 peserta. Namun berkat kerja keras tim Panitia BPK Penabur, Percasi, dan Scua, maka babak kualifikasi telah berjalan lancar.
Budi menambahkan bahwa turnamen ini menjadi ajang pembelajaran mental yang sangat baik bagi para pecatur yang merupakan generasi muda masa depan bangsa. Karena mereka diberi kesempatan untuk belajar mengambil keputusan yang tepat di saat-saat genting.
Turnamen akbar ini juga diikuti oleh pecatur junior nasional, seperti CM Aditya Bagus Arfan, MPW Laysa Latifah (Tim Pelatnas SEA Games 2021), FM Nayaka Budidharma, WFM Diajeng Teresa Singgih, MPW Cecilia Liuvian. (RN)
Be the first to comment