Jakarta, innews.co.id – Blusukan Presiden Joko Widodo ke rumah-rumah warga yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) merupakan bentuk perhatian besar seorang pemimpin terhadap rakyatnya. Berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Anies yang sampai dua kali khusus mendatangi Taman Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, tanpa maksud jelas. Dua aksi pemimpin itu pun menjadi sorotan pengamat.
“Kehadiran seorang presiden di tengah masyarakat secara simbolik, seharusnya membuat malu pemimpin di tingkat daerah mulai dari lurah, camat hingga bupati dan gubernur,” kata Direktur Eskekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam acara Mata Najwa, Rabu (21/7/2021) lalu.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melakukan blusukan ke rumah warga di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (15/7/2021) malam. Dalam blusukan tersebut, Jokowi mendatangi rumah-rumah warga dan memberikan bantuan berupa paket sembako serta obat untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Yunarto membandingkan aksi Jokowi yang melakukan blusukan secara langsung tersebut dengan aksi yang dilakukan oleh seorang gubernur beberapa kali bolak-balik ke kuburan. “Saya sampai sekarang enggak ngerti dengan aksi gubernur tersebut. Apa makna dan yang bisa diteladani dari hal seperti itu?” sindir Yunarto.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui beberapa kali melakukan peninjauan ke TPU Rorotan, Cilincing, di antaranya, pada Kamis, 24 Juni 2021 dan Kamis, 15 Juli 2021.
Yunarto menegaskan, kehadiran seorang pemimpin secara simbolik sangat dibutuhkan dalam situasi yang tidak biasa seperti saat ini. (RN)
Be the first to comment