Jakarta, innews.co.id – Sudah menjadi rahasia umum, Papua menjadi gudangnya insan berprestasi, khususnya di dunia olahraga. Sayangnya, potensi besar ini belum dimaksimalkan.
Sederet nama telah mengukir prestasi sampai ke mancanegara di berbagai bidang olahraga. Sebut saja, Nesthy Stella Iriana Pedai “Spidergirl” Papua (peraih emas panjat tebing), Lisa Rumbewas (atlet putri angkat besi) , Franklin Ramses Burumi (pelari tercepat), Boaz Solosa (pemain sepak bola), dan lainnya.
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya di dunia olahraga menjadi visi Dr. Parlindungan Banjarnahor, Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daerah pemilihan (Dapil) Papua Tengah, pada Pemilu Legislatif 2024 mendatang.
“Bukan hanya memiliki kekayaan alam yang melimpah, kualitas SDM di Papua sangat mumpuni, khususnya di bidang olahraga,” kata Parlindungan, dalam siaran persnya yang diterima innews, di Jakarta, Minggu (3/12/2023).
Doktor program leadership kelahiran 10 April ini menegaskan, bila dirinya terpilih, maka akan mengupayakan peningkatan kualitas SDM yang dibarengi dengan melengkapi sarana dan prasarana olahraga. “Orang Papua memiliki fisik yang kuat, intelektual yang baik, serta keinginan untuk maju. Saya akan mendorong agar potensi ini tidak saja berprestasi secara nasional, tapi juga gemilang di dunia internasional,” tukas Sekretaris Umum (Sekum) Forum Wartawan Ketahanan (FORWAHAN) ini.
Menurut pria yang akrab disapa Rifal Marbun ini, Tanah Papua harus dijadikan sebagai ‘pabrik’ yang akan terus menerus memproduksi atlet-atlet level dunia. “Indonesia tak akan kehabisan stok atlet berprestasi. Dan Papua akan menjadi salah satu basis pembinaan sejak usia dini,” ujar Dewan Pakar Komunikasi Relawan 08, relawan Prabowo-Gibran ini.
Rawat pluralisme
Tak hanya itu, Rifal juga akan memastikan negara akan selalu hadir memperjuangkan kepentingan masyarakat. Salah satunya dengan merawat pluralisme sebagai pilar penting dalam mendukung kemajuan bangsa.
“Pluralisme adalah kekayaan Indonesia dan toleransi menjadi kunci sukses kejayaan Indonesia,” tegas Wasekjen DPP Prawiro Garuda Merah Putih ini.
Baginya, dengan toleransi yang kuat, maka konflik yang berujung pada perpecahan bisa terhindari dalam masyarakat. “Papua menjadi contoh implementasi toleransi yang kuat. Itu harus dirawat oleh seluruh komponen bangsa,” imbuh pria yang juga dikenal sebagai pengajar bidang Agama, Pancasila, dan Kewargenegaraan ini.
Parlindungan menegaskan, menyerap aspirasi menjadi bagian penting dari merawat nilai-nilai kebangsaan.
“Saya ingin memanusiakan Papua. Adat Papua itu unik, menarik, dan memiliki nilai filosofis,” serunya.
Insan Papua, lanjutnya, harus tumbuh sebagai petarung dengan mental yang kuat dan intelektual yang terasah, sehingga memiliki daya saing dan daya juang yang tinggi.
Tentu saja hal ini harus dibarengi dengan pembangunan infrastruktur yang massif hingga ke pedalaman. “Pendalaman Papua sekalipun harus menikmati kehidupan layaknya kota-kota besar. Itu baru yang disebut pemerataan,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment