Jakarta, innews.co.id – Bisa dikatakan penandatanganan kesepakatan perdamaian juga merupakan buah dari ‘Seruan Perdamaian Save IPPAT’ yang digaungkan 4 Pengwil (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Papua), 5 Desember 2020 lalu. Tidak itu saja, hal tersebut juga merupakan jawaban doa dari PPAT se-Indonesia yang merindukan IPPAT kembali berdamai.
Hal ini dengan bijak disampaikan Osye Anggandari, SH., Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) IPPAT Jawa Barat dalam pesannya kepada innews, Kamis (31/12/2020). “Perdamaian IPPAT merupakan kerinduan kita semua. Kami mengapresiasi peran Kementerian ATR/BPN dalam menginisiasi perdamaian tersebut,” kata Osye.
Penandatanganan perdamaian itu, sambung Osye, menunjukkan semua pihak sama-sama punya kecintaan yang dalam kepada IPPAT. “Kami sangat mendukung hal tersebut,” imbuhnya.
Mengenai tindak lanjut dari kesepakatan perdamaian tersebut, Osye mengatakan, pihaknya sangat pendukung. “Apa pun solusi yang dihadirkan agar IPPAT berdamai tentu haruslah kita dukung asalkan tetap sesuai AD/ART perkumpulan,” ujarnya.
Menurutnya, selama itu menjadi solusi terbaik dan membawa manfaat untuk kepentingan yang lebih luas (anggota dan organisasi) dan dalam pelaksanaannya tetap mengacu pada AD/ART, maka akan tercipta perdamaian yang hakiki, bukan kamuflase.
Tidak itu saja, Pengwil Jabar juga berharap semua pihak, baik yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dapat lebih menahan diri. Lebih bijak bersikap, baik bertutur kata atau pun menuliskan sesuatu di media-media sosial karena kita harus dapat menselaraskan niat baik itu dalam kata dan perbuatan. “InsyaAllah, Pengwil IPPAT Jabar akan mensupport semua tujuan yang baik dari para pihak,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment