Jakarta, innews.co.id – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mendeklarasikan “Rumah Politik Sehat untuk Pemilu 2024”. Gagasan ini merupakan sumbangsih ILUNI UI bagi terciptanya ruang politik yang mengedepankan asas keadilan dan kebebasan berpendapat dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Kami berharap seluruh elemen bangsa menjadi penggerak terbangunnya ruang sosial politik yang sehat, berkeadilan, dan menghargai kebebasan berpendapat. Pemilu 2024 hanya satu babak dari perjalanan bangsa Indonesia yang panjang, di mana kita terus menerus terbukti mampu menjaga kerukunan,” kata Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam, pada jumpa pers deklarasi yang dihadiri pihak penyelenggara dan pengawas Pemilu, timses dari ketiga pasangan Capres-Cawapres, ILUNI Fakultas/Wilayah/Chapter, Jejaring Alumni UI lintas partai politik, para caleg, dan organisasi nonpartisan, di Sekretariat ILUNI UI, di Salemba, Jakarta, Kamis (16/11).
Didit menjelaskan, Ruang Politik Sehat menitikberatkan pada upaya-upaya bersama untuk meningkatkan literasi politik yang mencerdaskan bangsa, yang melindungi keselamatan seluruh bangsa, dan dapat diupayakan oleh siapa saja.
“Demokrasi yang maju membangun ruang yang luas terhadap inklusivitas yang membawa semangat persatuan. Juga upaya pemanfaatan kemajuan teknologi seperti artifisial intelejen (AI) dan media sosial dapat meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya generasi muda,” terangnya.
Seperti yang digagas oleh Sabrang “Noe” dari Pemimpintar yang memaparkan peran AI dalam upaya meminimalisir hoaks di media-media sosial. “Melalui AI yang dirancangnya, maka siapapun bisa berkomunikasi langsung dengan para calon pemimpin, baik legislatif maupun eksekutif. Jadi, kita dapat penjelasan langsung dari sumbernya,” kata Sabrang.
Dikatakannya, kini banyak terjadi misinformasi yang mengaburkan penilaian. “AI muncul sebagai kekuatan transformatif dalam demokrasi dengan menghubungkan langsung konstituen dengan kandidat tanpa perantara gosip atau isu. AI menembus kebisingan, meningkatkan dampak setiap suara dan membuat pemilu benar-benar mewakili kehendak rakyat,” urainya.
Meggy Tri Buana, Waksekjen ILUNI UI menambahkan, penggunaan AI diyakini akan meminimalisir terjadinya misinformasi dan politik adu domba yang kerap terjadi dari satu pemilu ke pemilu lainnya. “Pengalaman Pemilu lalu harusnya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak lagi mau dibenturkan dengan segala macam stigma negatif, seperti cebong dan kampret. Salah satu upaya konkritnya adalah penggunaan teknologi AI,” imbuhnya.
Didit menambahkan, dalam menyambut Pemilu 2024, ILUNI UI siap menjadi wadah bersinergi dan berkolaborasi untuk memberikan kontribusi yang berasa dampaknya bagi masyarakat. “Pintu ILUNI UI selalu terbuka dan siap mendengar pikiran dan gagasan terbaik dari siapapun dalam rangka berkolaborasi meningkatkan kualitas demokrasi dan untuk cita-cita kesejahteraan Indonesia,” tukasnya.
Disampaikan, ada 5 poin dalam menciptakan ruang politik sehat yang ditandatangani bersama, yakni:
- Menjunjung tinggi nilai universalitas dan hak asasi manusia yang melindungi keselamatan segenap bangsa Indonesia.
Mengedepankan asas keadilan dan kebebasan berpendapat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara yang maju dengan mengutamakan persatuan.
Mendukung pemanfaatan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Menolak upaya pelemahan demokrasi berupa; intervensi hukum, segala bentuk kecurangan dan praktik politik uang, intimidasi terhadap seluruh elemen masyarakat termasuk pers.
Membangun seluas-luasnya inklusifitas dan partisipasi masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal ILUNI UI Ahmad Fitrianto menekankan, esensi dari pemilu adalah adu gagasan dan kemampuan eksekusi yang diselenggarakan dengan menjunjung asas free dan fair, menghindari kecurangan, menolak politik uang, tanpa adanya intimidasi kepada semua elemen, menghargai hak asasi manusia, mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Ahmad juga menyoroti berbagai kasus yang berpotensi menciderai proses demokrasi ke depan, salah satunya yang menimpa Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Melki Sedek Huang belakangan ini. “Upaya pelemahan demokrasi seperti intimidasi terhadap pendapat kritis masyarakat, harus ditolak dan Negara wajib menjamin keselamatan segenap bangsa Indonesia dalam kondisi apapun,” ucapnya.
Selanjutnya, ILUNI UI akan berkolaborasi dan berperan aktif menjadi organisasi pemantau pemilu yang mengupayakan edukasi, advokasi, dan observasi terhadap rangkain proses demokrasi 2024. Salah satu yang telah berjalan adalah program edukasi dalam karier politik bertajuk Political Career Preparation untuk membekali para Alumni UI yang terlibat sebagai peserta pemilihan anggota legislatif.
ILUNI UI juga akan membangun kanal khusus untuk melaporkan segala bentuk kecurangan, bersama-sama seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan ruang politik yang sehat, agar menghasilkan pemimpin yang bermartabat dan kualitas demokrasi di Indonesia semakin meningkat. (RN)
Be the first to comment