Jakarta, innews.co.id – Menilik sejarah, perempuan Indonesia memiliki peran sentral dalam perjalanan bangsa ini. Bagaimana para perempuan memperjuangkan persamaan hak bagi kaumnya, khususnya dalam pendidikan, yang kemudian ditandai dengan lahirnya Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada 22 Desember 1928.
“Hari Ibu menjadi momentum bagi perempuan Indonesia untuk melihat betapa peran kaum perempuan sangatlah berarti bagi perjalanan bangsa ini dari waktu ke waktu,” kata Poppy Hayono Isman, kepada innews, Kamis (22/12/2022).
Poppy mengatakan saat ini keberadaan kaum perempuan Indonesia sudah demikian berbeda, dibandingkan masa lalu. Kondisi demikian, bagi Poppy, menunjukkan kaum perempuan sudah sedemikian maju
“Menurut saya kondisi ini sangat baik sekali, dimana di masa sekarang, era yang begitu tanpa batas dan tuntutan begitu menggebu-gebu, suami dan istri bekerja untuk mencapai tuntutan yang mumpuni demi keluarga,” ujar wanita bernama lengkap Poppy Puspitasari ini.
Dia menilai, di jaman modern serta serba praktis ini seharusnya segala sesuatu dapat dijalankan dengan baik, bahkan lebih baik, termasuk memperhatikan anak. Bahkan mungkin akan lebih bermakna dan akan terbentuk yang namanya quality times antara Ibu dan keluarga, khususnya dengan anak. Tentu resep yang utama adalah ‘komunikasi’.
Baginya, perjuangan seorang ibu nyata dalam kehidupan, bagaimana mengurus keluarga, rumah, serta aktifitas lain yang dilakoni hari ke hari. Poppy berkaca pada apa yang dilakukan oleh Sang Ibu yang kini telah berusia 93 tahun. “Ibu saya sangat luar biasa. Perjalanan hidupnya sangat berliku, penuh dengan ilmu dan pengalaman yang berguna untuk di tauladani oleh perempuan pada umumnya dan keluarga pada khususnya,” akunya.
Ini menjadi penyemangat bagi dirinya dan keluarga besar. “Ibu saya adalah seorang perempuan Indonesia yang sangat luar biasa. Dari beliau saya banyak belajar tentang kehidupan ini,” tukasnya.
Kepada para ibu-ibu muda, Poppy berpesan bahwa perempuan sesuai dengan kodratnya: haid, hamil, melahirkan, menyusui, haruslah dapat menciptakan keseimbangan dalam keluarga. Meneladani segala keberhasilan perempuan-perempuan senior dalam melahirkan dan membentuk generasi penerus yang sehat jasmani dan rohani. “Perempuan Indonesia harus siap menata diri sendiri sebagai bagian dari pada jaman, terutama saat ini kita sedang menuju bonus demografi,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment