PGI dan BRGM Teken PKS Perlindungan Lingkungan

PGI dan BRGM RI teken perjanjian kerja sama kemitraan peduli lingkungan, di Kantor PGI, Jakarta, hari ini

Jakarta, innews.co.id – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI, terkait sosialisasi, edukasi dan peningkatan partisipasi masyarakat untuk mendukung restorasi gambut dan mendukung percepatan rehabilitasi mangrove, di Kantor PGI, Salemba, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

PKS tersebut ditandatangani oleh Jacklevyn Manupputy, Sekretaris Umum PGI bersama Suwignya Utama, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, yang dihadiri oleh jajaran pengurus dari kedua lembaga tersebut.

Dalam PKS bernomor: PKS.02/ES/1/2024 dan 603/PGI-XVII/2024 tersebut disebutkan kedua lembaga itu bersepakat membangun kerja sama dalam mengedukasi masyarakat (warga gereja) dalam hal pemeliharaan lingkungan.

PKS ditandatangani oleh Jacklevyn Manupputy, Sekretaris Umum PGI bersama Suwignya Utama, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, yang dihadiri oleh jajaran pengurus dari kedua lembaga tersebut

“Ekologi menjadi isu sentral yang menjadi perhatian gereja-gereja anggota PGI. Karena itu, kerja sama ini menjadi begitu penting yang akan ditindaklanjuti sampai ke bawah,” kata Jacklevyn dalam sambutannya.

Dirinya berharap PKS ini akan dikonkritkan dalam bentuk program bersama guna menjaga dan melestarikan lingkungan.

Sementara itu Suwignya menjelaskan, bekerja sama dengan lembaga-lembaga keagamaan merupakan bagian dari strategi BRGM dalam memassifkan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya memelihara lingkungan kepada masyarakat luas.

“Pendekatan moral keagamaan dalan memelihara lingkungan menjadi hal penting yang harus terus dilakukan,” jelas Suwignya.

BRGM berharap, PGI bisa mulai menyusun materi-materi khotbah terkait pemeliharaan lingkungan yang nantinya akan digunakan oleh para pendeta pada gereja-gereja dibawah PGI. “Dengan sosialisasi yang massif dan kontinu, diharapkan umat akan menjadi pribadi yang ramah lingkungan dan terjadi perubahan perilaku,” tukasnya.

Suwignya menilai, selama ini kerusakan lingkungan, termasuk lahan gambut dan mangrove lebih diakibatkan perilaku manusia yang kurang memahami betapa alam yang diberikan oleh Tuhan haruslah dijaga. Untuk itu, peran lembaga kegamaan, seperti PGI, menjadi sangat penting. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan