Jakarta, innews.co.id – Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPL PGI) di Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, 26-29 Januari 2024, telah berakhir. Kini, PGI bergegas menyiapkan event akbar Sidang Raya yang akan diadakan di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, November tahun ini.
Dalam pesan Sidang MPL, PGI mengaku bersyukur atas perkembangan positif dalam kehidupan ekumenis, khususnya partisipasi penuh gereja anggota sebagai tuan dan nyonya rumah dalam mendukung program kerja PGI yang dilaksanakan di beberapa wilayah.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Majelis Pekerja Harian (MPH) nampak kondisi keuangan PGI stabil. “Hal ini memberikan harapan bagi ziarah gereja-gereja di Indonesia sebagai sesama murid Kristus yang bersaksi tentang iman, harapan, dan cinta kasih dalam dunia milik Allah,” ujar PGI dalam pesannya yang diterima innews, hari ini.
Dikatakan, gereja-gereja di Indonesia berkomitmen untuk terus berziarah bersama komunitas ekumenis global untuk keadilan, rekonsiliasi, dan kesatuan berhadapan dengan krisis multidimensional (poly-crisis) dalam dunia hari ini.
Secara khusus, PGI mengkritik terjadinya pengabaian pembangunan di Mentawai, yang merupakan bentuk kekerasan struktural yang dapat melumpuhkan daya masyarakat membangun hidup dan alamnya.
“Para peserta Sidang MPL meminta agar pemerintah pusat maupun daerah dapat memperhatikan dan mendukung pembangunan daerah ini dengan cara memberdayakan masyarakatnya. Pembangunan ekonomi, termasuk melalui pariwisata, di daerah yang kaya sumber daya alam ini tidak boleh dengan cara mengeksploitasi alam dan membiarkan masyarakat sekedar sebagai penonton. Bangsa kita perlu menghargai dan belajar secara kritis dari kearifan lokal masyarakat adat sebagai salah satu sumber hikmat membangun peradaban bangsa,” tulis PGI dalam pesannya yang diteken oleh Majelis Ketua Sidang MPL, terdiri dari Pdt Binsar Parlindungan Sababalat (GKPM), Pdt Elifas Tomix Maspaitella (GPM), Pdt Hizkia Rollo (PGIW Papua), dan Pdt Fitria Rambu Sabatti (GKS) dan Sekretaris Persidangan Pdt Jacklevyn F. Manuputty ini.
Peserta Sidang MPL juga mendorong gereja-gereja anggota PGI dan berbagai mitra ekumenis lainnya untuk terlibat dalam pemberdayaan masyarakat Mentawai secara holistik.
Tema Sidang MPL ini, “Spiritualitas Keugaharian: Membangun Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadilan Serta Politik yang Bermoral dan Beretika”, di mana peserta menekankan pentingnya pengendalian diri semua anak bangsa.
“Kami belajar bahwa peran gereja untuk pengendalian diri itu dapat dilakukan melalui pendidikan prarasional dalam bentuk kesenian dan olahraga yang membentuk karakter anak. Hal ini penting untuk menanggapi dan mentransformasi masalah-masalah dalam keluarga, seperti pengaruh negatif teknologi digital, kesehatan mental, kekerasan terhadap perempuan dan anak, tingginya angka bunuh diri, kecenderungan menyakiti diri di kalangan remaja, dan kekerasan seksual yang muncul dalam percakapan di persidangan,” terang PGI.
Terkait momen politik, PGI prihatin terhadap gejala kesuraman demokrasi di Tanah Air, terutama terkait makin hilangnya etika politik para penyelenggara negara.
“Demi penguatan kualitas demokrasi, semua penyelenggara negara, termasuk presiden, harus netral dalam Pemilu. Para penyelenggara negara tidak boleh berpihak pada salah satu pasangan calon, melainkan harus tunduk terhadap konstitusi dan menjaga nilai-nilai etis-moral bangsa yang melampaui sekedar kepatuhan pada hukum, demi keutuhan dan kelangsungan kesatuan bangsa,” kritik PGI.
Untuk itu PGI juga menyerukan kepada umat Kristiani di Indonesia untuk bekerja sama dengan berbagai unsur masyarakat sipil bangsa mengawal pelaksanaan Pemilu sehingga dapat berjalan tanpa tekanan dan kecurangan, termasuk dalam bentuk politik uang.
“Umat Kristiani Indonesia turut bertanggung-jawab atas pelaksanaan Pemilu secara damai, sukacita, bebas, jujur dan adil. Lebih dari itu gereja-gereja di Indonesia perlu terlibat dalam pendidikan politik secara berkelanjutan untuk memperkuat mutu demokrasi bangsa,” serunya.
Pun pada kesempatan ini, PGI memohon dukungan doa bagi persiapan Sidang Raya XVIII PGI yang akan berlangsung di Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, November 2024 ini. (RN)
Be the first to comment