Jakarta, innews.co.id – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutuskan membatalkan rencana ekspor listrik ke Singapura dan lebih memilih memenuhi kebutuhan listrik domestik.
“PLN Batam menghentikan semua bentuk penjajakan kerja sama pengadaan listrik untuk memenuhi kebutuhan di Singapura,” kata Rizal Marimbo Komisaris PT PLN Batam, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Salah satu alasannya, pasca melandainya pandemi Covid-19, terjadi lonjakan permintaan kebutuhan listrik di Kota Batam. Untuk itu, PLN Batam memutuskan untuk berkonsentrasi memenuhi kebutuhan listrik di Batam.
Diakuinya, lonjakan permintaan di Batam diluar dugaan. “Rebound industri di Batam ternyata begitu cepat,” ujarnya. Bahkan, katanya, lonjakan permintaan akan listrik di Batam belum termasuk sektor pariwisata dan komersil yang terus membaik.
Saat ini, lanjut Rizal, listrik di Batam mengalami defisit, sebagai dampak dari pemulihan iklim investasi dan industri yang begitu cepat. “Kami akan menambah kapasitas daya terpasang di Batam,” ungkapnya.
Rizal secara khusus meminta maaf kepada masyarakat Batam atas kejadian terganggunya pelayanan listrik pasca pandemi ini. “Sebelum Covid-19, cadangan listrik di Batam mumpuni. Malah saat pandemi justru menurun dan sempat mengalami kesulitan menjual daya listrik. Nah, pasca pandemi, pemulihan berjalan begitu cepat. Minggu depan, akan kami tambah 100 MW lagi,” paparnya.
Alasan lain menghentikan rencana ekspor listrik ke Singapura, kata Rizal, mengikuti arah kebijakan pemerintah yang akan menghentikan proyek dan rencana apapun ekspor listrik ke luar negeri. “Penghentian penjajakan ekspor listrik ke Singapura sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Kami serahkan rencana ekspor listrik ini ke PLN Group, induk kami,” jelasnya.
Rizal juga menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Batam, pihaknya akan membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas 100 MW. Selain itu, pihaknya juga akan membeli dari pembangkit IPP di kawasan industri.
Sebelumnya diberitakan, PLN berencana mengekspor listrik tenaga surya (PLTS) ke Singapura, menyusul adanya izin prinsip dari Energy Market Authority (EMA) Singapura. Dalam hal ini, PLN Batam bersama PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi terbarukan Singapura Sembcorp Industries telah menandatangani perjanjian pengembangan proyek penyimpanan energi dan tenaga surya terintegrasi skala besar di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun. Dilaporkan, PLTS itu juga didukung sistem penyimpanan energi baru terbarukan dalam skala besar yang akan di ekspor melalui kabel bawah laut ke Singapura. (RN)
Be the first to comment