Jakarta, innews.co.id – Upaya mempererat tali silahturahmi antara para alumni Paskibra Kotamadya Bandung, Jawa Barat, dilakukan melalui gelaran kegiatan Ngoempoel Together Sadayana, disingkat Poel-TherS, yang diadakan di Jalan Pajajaran Dalam No. 148, Bandung, Minggu, (3/7/2022).
“Acara ini sebagai bentuk upaya untuk menjaga silaturahmi, menguatkan semangat kekeluargaan dan merawat kebersamaan terhadap kenangan selama mengikuti pendidikan di Paskibra Kotamadya Bandung yang berlangsung kurang lebih 3 tahun,” ujar Nur Setia Alam Prawinegara, salah seorang anggota Paskibra Kotamadya Bandung (PKB) angkatan 1993, dalam keterangan persnya, Selasa (5/7/2022).
Wanita cantik gemulai yang juga dikenal sebagai advokat ulung dan penggerak UMKM ini mengisahkan, pendidikan Paskibra Kotamadya Bandung dimulai saat siswa setingkat SMA atau SMK mendaftarkan diri di satuan atau sekolah masing-masing di seluruh wilayah Kota Bandung. Setelah melalui serangkaian pendidikan, seperti pendidikan dasar (Diksar) di satuan masing-masing, Diklatsar, dan asrama, baru seorang Calon Paskibra (Capas) dikukuhkan menjadi anggota Paskibra. “Setelah dikukuhkan, mereka aktif di sekolah dan mendapat penugasan sebagai pengibar bendera di lingkungan sekolah, wilayah, Kotamadya Bandung hingga di tingkat Jawa Barat,” kenangnya.
Tak berhenti sampai di situ. Anggota Paskibra tetap mengikuti pembinaan di berbagai pelatihan seperti menjadi instruktur Paskibra tingkat SMP, keamanan, konsumsi, kesehatan, hingga menjadi purna Paskibra Kotamadya Bandung. “Semua itu dijalani dalam irama disiplin ketat, pola pembinaan kakak asuh senior-junior yang begitu kokoh, serta membangun komunitas angkatan yang saling peduli dan selalu siap berbagi,” tutur Alam Prawiranegara.
Acara Poel-TherS diinisiasi oleh para senior PKB. Turut hadir para pendiri seperti Dedi Dharmawan dan senior-senior legendaris bagi anggota PKB seperti Jody Dasuki, Dikman, Rahman, Seto, dan sederet nama lainnya yang selalu aktif membina adik-adiknya di Paskibra Kodya Bandung selama ini.
Berbagai kemeriahan mewarnai pertemuan ini yang mengingatkan para peserta pada seremoni pendidikan khas PKB, seperti santiaji dari Dedi Dharmawan, baris berbaris, permainan kelompok, unjuk kabisa, pembagian doorprize, hingga pernak-pernik pendidikan juga dibagikan seperti tas yang berisi makanan khas tugas seorang anggota paskibra.
Ditampilkan pula reportoar bertajuk ‘Kitalah Paskibra, Kitalah Indonesia’ yang dimainkan Cokro dan Hanifah dari PKB Angkatan 93, bersama tim jangkar jiwa dan seorang anak kecil bernama Gendis.
Reportoar ini berisi refleksi diri seorang alumni Paskibra yang tidak lupa pada jati diri ke-Indonesiaannya. Menjadi pengabdi dan solusi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara serta komitmen untuk menjaga jiwa Sang Saka Merah Putih sebagai simbol kedaulatan yang harus tetap dijaga demi keutuhan negara Republik Indonesia.
Di akhir acara, para alumni berjanji untuk tetap memelihara tali silahturahmi serta menjaga semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan kebanggaan korp Alumni Paskibra Kota Madya Bandung dimana pun berada. (RN)
Be the first to comment