Politisi Papua: “Kursi Wagub Papua Harus Tetap Milik Partai Golkar”

Jakarta, innews.co.id – Ada 10 partai politik yang mengusung calon Lukas Enembe dan Klemen Tinal pada Pilkada Papua 2017 silam. Ke-10 parpol yang terhimpun dalam Koalisi Papua Bangkit Jilid II tersebut yakni, Golkar, Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Demokrat.

Meski begitu, harus dipahami bahwa Klemen Tinal adalah kader Partai Golkar. Karena itu, selayaknya bila kursi Wagub Papua juga diberikan kepada Partai Golkar.

Penegasan ini disampaikan Yance Mote, kader Partai Golkar Papua sekaligus Koordinator Daerah Partai Golkar Wilayah Dapil III Meepago kepada innews, Rabu (18/8/2021), menyikapi riuh redam pengusungan Calon Wakil Gubernur Papua menggantikan Klemen Tinal (alm).

“Secara etika politik, kursi Wagub Papua mestinya milik Partai Golkar. Itu mutlak dan tidak ada tawar menawar,” tegas Yance yang juga dikenal sebagai pengusaha bidang konstruksi ini.

Dirinya mencontohkan, Pilkada DKI Jakarta, di mana Sandiaga Uno adalah Kader Gerindra. Lantaran maju sebagai Cawapres, dia mengundurkan diri. Lalu penggantinya juga berasal dari Gerindra yakni, Ahmad Riza Patria, meski saat pengusungan Gerindra berkoalisi dengan PKS.

“Demikian juga harusnya di Papua. Almarhum Klemen Tinal adalah kader Golkar, jadi yang menggantikan beliau haruslah dari Partai Golkar juga,” seru Yance.

Dia menambahkan, tidak etis bila ada parpol lain, diluar Golkar yang coba mengusung Cawagub. “Itu sama saja melecehkan Partai Golkar dan mengabaikan nilai-nilai kepatutan dalam berpolitik,” tukasnya.

Yance juga meminta Partai Golkar Papua dan Pusat bisa benar-benar memberi perhatian terhadap persoalan ini. Jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba merebut apa yang menjadi hak Partai Golkar. (RN)