Putri Simorangkir: Penghina Ibu Negara Iriana Jokowi Manusia Tak Berakhlak

Putri Simorangkir bersama salah satu cucunya, penuh kebahagiaan

Jakarta, innews.co.id – Tulisan Kharisma Jati (@koprofiljati) tentang Ibu Negara Iriana Joko Widodo telah menyinggung perasaan rakyat Indonesia. Dalam postingannya, Kharisma Jati diduga telah menghina Ibu Negara. Dia mengunggah foto Ibu Negara disandingkan dengan istri Kepala Negara Korea, serta memberi narasi seolah-olah istri Presiden Jokowi adalah pembantu rumah tangganya dan menyuruh membuat minum untuk tamu. “Bi, tolong buatkan tamu kita minum”. Lalu ada sahutan, “Baik, Nyonya”.

Sontak, meme ini mendapat respon keras dari Kaesang Pangarep, putra kedua pasangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. “Lha terus maksudmu gimana?” tulis Kaesang Pangarep melalui akun Twitter miliknya.

Ini wajah sosok yang diduga telah menghina Ibu Negara Iriana Joko Widodo

Tak hanya Kaesang, Putri Simorangkir pun geram dengan cuitan seperti itu. “Jangankan putra-putri Presiden yang begitu marah dan spontan menyatakan ketidaksukaannya atas hinaan kepada Sang Ibu terkasih yang dihormati, kami pun sebagai anak bangsa sangat marah atas penghinaan ini,” ungkap Putri Simorangkir, Ketua Umum Damai Nusantaraku (Dantara), dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (17/11/2022).

Putri melanjutkan, “Saya sebagai perempuan dan seorang ibu yang telah melahirkan anak-anak, bahkan juga memilik banyak cucu merasa geram dan sangat sedih. Saya merasa kasihan juga kepada kedua orangtua pemuda itu yang telah memberikan pendidikan moral yang baik kepadanya, tetapi dia memiliki akhlak yang sangat buruk sekali. Dia tidak menyadari bahwa menghina ibu orang lain sama seperti menghina ibu sendiri! Apalagi yang dia hina sosok Ibu Negara yang sangat dicintai dan dihormati oleh seluruh rakyat Indonesia”.

Cuitan di media sosial yang menghina Ibu Negara Iriana Joko Widodo dari orang yang tidak berakhlak

Dengan nada marah Putri berujar, meski orang tidak berakhlak ini menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, namun tidak berarti. Nampaknya tidak ada ketulusan dibalik permintaan maaf itu karena masih tersirat kesombongan yang luar biasa.

“Eh, Kharisma Jati siapa kamu? Seenaknya saja menghina Ibu Negara yang merupakan simbol serta kehormatan negara?” tanya Putri pedas.

Dia meminta para aparat penegak hukum untuk bisa mencermati hal seperti ini. “Untuk kesekiankalinya Presiden Jokowi dan Ibu Negara dihina secara keji. Harus diingat, Bapak dan Ibu Negara adalah simbol negara yang tertinggi dan terhormat. Jadi, tolong lindungi kehormatan negara kita”.

Surat permintaan maaf yang menurut Putri Simorangkir tanpa ketulusan dan tak berarti

Dikatakannya, permintaan maaf atau surat bermaterai tidak cukup untuk membuat oknum ‘perusuh’ negara ini jera! “Keluarga Pak Presiden Jokowi terlalu baik untuk tidak menuntut. Namun kami sebagai anak bangsa menuntut keadilan atas hal tersebut diatas,” tegasnya.

Baginya, warga negara yang baik adalah mereka yang mencintai bangsa dan negara, mencintai dan menghormati Pemimpin Bangsa serta setiap hukum serta perundang-undangan yang berlaku. Sementara para pembenci hanya akan menjadi perusuh dan pengacau saja di negara yang indah ini.

Putri juga mengingatkan kepada para orangtua, khususnya para perempuan dan ibu, “Perhatikan betapa pentingnya pendidikan moral bagi anak-anak. Semua itu berawal dari rumah, oleh kasih sayang seorang ibu. Dari sejak anak dilahirkan hingga dewasa anak membutuhkan peran serta jamahan kasih ibunya”. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan