Jakarta, innews.co.id – Sudah menjadi rahasia umum, selama ini Indonesia dijajah oleh gelombang neokolonialisme yang demikian massif. Tidak hanya oleh bangsa lain, tapi oleh oknum-oknum yang orientasinya memperkaya diri sendiri, tak peduli dengan nasib rakyat. Oknum-oknum yang kerap menjadi calo tersebut bahkan rela menjual bangsa ini.
“Carut-marut pengelolaan sumber daya alam Indonesia sudah terjadi sejak dulu. Indonesia lebih memilih menjual raw material (bahan mentah) ke negara lain daripada mengolahnya di dalam negeri. bahkan itu sudah terjadi sebelum kemerdekaan RI. Tak heran, negara lain jadi kaya raya, sementara bangsa kita tetap saja miskin,” ujar Putri Simorangkir Ketua Umum Damai Nusantaraku (Dantara) relawan Jokowi pada Pilpres lalu, dalam keterangan persnya kepada innews, Rabu (14/12/2022).
Dia mengatakan, mental budak masih kental di bangsa ini. Sulit rasanya Indonesia menjadi tuan di negerinya sendiri.
Saat ini, kata Putri, Presiden Joko Widodo tengah berupaya merubah mental rakyat dan menjadikannya sebagai raja di negaranya sendiri. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mendengungkan Revolusi Mental. Hal lainnya, menutup kran ekspor sejumlah bahan tambang dan mineral. Ternyata senjata ini cukup ampuh. Terbukti, sebagian negara di dunia yang selama ini menjadi penikmat kekayaan alam Indonesia langsung berteriak dan bereaksi.
“Segala cara mereka tempuh dari merayu hingga ‘mengancam’ Presiden Jokowi agar mau membuka kembali ekspor yang nyata-nyata sudah membuat mereka bergelimangan harta. Pun para calo di negeri ini dengan segala daya upaya mau menjatuhkan Presiden Jokowi dengan manuver-manuver kacangannya,” terang Putri.
Namun, Pak Jokowi tak bergeming. Niat tulusnya mengabdi pada rakyat tak terpengaruh dengan bujuk rayu bangsa asing. “Saya melihat hanya Pak Jokowi pemimpin negara yang jeli melihat ketidakadilan dalam neokolonialisme yang disamarkan. Penghentian ekspor akan terus dilakukan. Rencananya, dalam waktu dekat Presiden Jokowi akan mengeluarkan aturan baru, larangan ekspor raw material bauksit. Ini langkah genius. Terbukti dalam waktu relatif singkat perekonomian bangsa akan Indonesia meningkat secara drastis. Jajaran kabinet Pak Jokowi kali ini luar biasa, patut diapresiasi tinggi,” tutur Putri.
Dia menambahkan, Indonesia memiliki banyak tambang berharga, mulai dari cobalt, bauksit, emas, perak, batubara, minyak bumi, dan lainnya. Belum lagi hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah. “Kalau dibandingkan, bangsa Timur Tengah yang hanya memiliki minyak bumi saja sudah bisa kaya raya, apalagi Indonesia dengan segudang kekayaan alamnya,” tukas Putri yang juga dikenal sebagai aktivis sosial budaya ini.
Namun, sambungnya, harus kita sendiri yang mengelola kekayaan alamnya. Mungkin kita bisa adopsi teknologi dari luar. Setelah diolah baru kita jual ke luar. “Bayangkan saja, satu jenis kekayaan alam Indonesia bisa memiliki ratusan produk turunan yang dibuat. Kalau itu terjadi, betapa kayanya bangsa kita, menjadi bangsa raksasa. Kekayaan alam dikelola secara benar dan bertanggung jawab,” serunya.
Butuh Jokowi
Putri menyadari untuk bisa tercapai cita-cita menjadi bangsa yang besar, Indonesia butuh pemimpin seperti Jokowi, yang punya hati tulus mengabdi, bahkan mewakafkan hidupnya untuk kepentingan rakyat banyak.
“Sulit dibayangkan Indonesia tanpa Jokowi. Sejujurnya, bangsa kita masih butuh dipimpin oleh Jokowi. Bukan merendahkan pihak lain, hanya saja yang ini sudah benar-benar teruji,” imbuh Putri.
Dia menilai, baik politik dalam dan luar negeri ‘dimainkan’ dengan sangat apik oleh Jokowi. “Semua yang dilakukan Pak Jokowi sangat kasat mata. Apa yang dilakukan Pak Jokowi telah membuat kita bangga. Rakyat Indonesia baru kali ini menikmati kebanggaan menjadi bangsa Indonesia,” akunya.
Bagi Putri, Presiden Jokowi sejak awal memimpin ibarat baru membabat hutan yang sangat lebat. “Masih membutuhkan kerja-kerja yang bertanggung jawab. Namun, sangat disayangkan, Pak Jokowi harus meninggalkan jabatan dalam waktu dekat beserta seluruh misi serta visi besarnya bagi rakyat Indonesia,” tutur Putri sedih.
Sejujurnya, kata Putri, mayoritas rakyat Indonesia merasa keberatan sudah ditinggal oleh beliau yang telah membawa bangsa ini menapaki momentum emas menuju Indonesia hebat. “Mayoritas rakyat secara spontan menyuarakan permohonan agar Pak Jokowi kembali memimpin bangsa ini, setidaknya satu periode lagi,” pinta Putri.
Disadarinya, Jokowi adalah sosok yang taat konstitusi. “Tapi saya juga ingat perkataan Pak Jokowi bahwa beliau selain taat konstitusi juga akan taat pada kehendak rakyat,” tandasnya.
Gayung bersambut, lanjutnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pernah membuka peluang Presiden Jokowi bisa lanjut 3 periode, sehingga pondasi pekerjaan yang sudah dijalankan bisa diparipurnakan.
“Sebagai rakyat biasa kami memberanikan diri memohon kepada Pak Jokowi dan percaya Bapak tidak akan mengecewakan kehendak mayoritas rakyat Indonesia. Kami mendukung Bapak untuk menyudahi neokolonialisme di negeri ini. Kami ingin benar-benar terbebas dari neokolonialisme bangsa asing maupun anasir-anasir tidak bertanggung jawab dari negeri sendiri yang ingin membelokkan budaya bangsa serta haluan dasar negara,” tandas Putri.
Dengan iba Putri mengatakan, “Saya pastikan, mayoritas rakyat Indonesia masih membutuhkan Pak Jokowi”. (RN)
Be the first to comment