
Jakarta, innews.co.id – Indonesia Emas 2045 menjadi visi besar bangsa ini. Di mana tepat 100 tahun diproklamirkannya Kemerdekaan Indonesia, maka Ibu Pertiwi telah masuk deretan negara-negara maju di dunia.
Dukungan besar akan terwujudnya Indonesia Emas 2045 digemakan oleh Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dr. Dhaniswara K. Harjono, di Auditorium Graha William Soeryadjaya, UKI Cawang, usai menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia, atas prestasi UKI mengadakan Orasi Ilmiah yang menghadirkan 70 orator dari berbagai latar belakang disiplin ilmu secara nonstop selama 30 jam, dalam rangka Dies Natalis ke-70 UKI, 2-3 Agustus 2023.
“UKI ingin mensukseskan Indonesia Emas 2045. Generasi muda akan menikmati menjadi masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Kepastian hukum sebagai salah satu tujuan hukum di Indonesia harus menjadi syarat mutlak sebagai sarana untuk melaksanakan pembangunan agar visi Indonesia Emas 2045 yaitu, mewujudkan Indonesia yang maju, adil dan makmur, khususnya menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia dengan menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2045, bisa menjadi suatu kenyataan,” ujar Dhaniswara.
Menurutnya, diperlukan komitmen dan kerja keras dari seluruh komponen bangsa ini untuk menerapkan metode omnibus law yang dapat menghilangkan ketidakpastian hukum akibat tumpang tindihnya peraturan perundang-undangan, agar mimpi bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
Sementara itu, Ketua Dies Natalis UKI ke-70, Dr. Verdinand Robertua Siahaan menjelaskan, oleh UKI, Indonesia Emas 2045 ini diterjemahkan ke dalam berbagai disiplin ilmu yang memberikan orasi ilmiah dihadapan civitas akademika UKI dan pihak MURI. Ada 70 orator, terdiri dari 11 profesor dan 59 doktor yang datang dari berbagai disiplin ilmu. Saat ini, UKI memiliki 8 fakultas dan satu program pasca sarjana. “Indonesia Emas 2045 dapat diterjemahkan ke dalam dimensi sosial budaya ekonomi dan politik, pertahanan dan keamanan,” ujar Verdinand.
Sukses
Penyelenggaraan Orasi Ilmiah dengan 70 pakar di Kampus UKI berjalan sukses. “Kegiatan Orasi Ilmiah nonstop 70 pakar UKI ini merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis ke-70 dan Lustrum ke-14 UKI,” kata Dhaniswara.
Dalam tayangan videonya, Pendiri MURI, Jaya Suprana memberi ucapan selamat atas prestasi yang diraih oleh UKI. “Demi mewujudkan visi jangka panjang Indonesia, Menuju Indonesia Emas 2045, UKI menggelar orasi ilmiah yang dilakukan secara estafet oleh 70 orator dengan durasi selama 29 jam 17 menit non stop. Oleh karena itu, MURI dengan bangga mencatatkan kegiatan orasi secara estafet non stop tersebut sebagai Rekor Dunia. Saya ucapkan selamat. Semoga kita semua dapat Menuju Indonesia Emas pada tahun 2045,” ucap Jaya Suprana.
Kepada awak media, Senior Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono, yang menyerahkan piagam dan medali dari MURI kepada Rektor UKI mengatakan, “Hari ini UKI telah berhasil mencatatkan salah satu kategori rekor yang sifatnya superlative yaitu, dengan adanya orasi ilmiah nonstop terlama. Ini merupakan orasi ilmiah pertama yang dilakukan di lingkup universitas dan dilakukan UKI sebagai pionir”.
Rektor UKI menambahkan, sebagai salah satu universitas swasta tertua di Indonesia dengan usia 70 tahun, di mana rektor pertama UKI adalah Todung Sutan Gunung Mulia, Menteri Pengajaran Indonesia yang kedua setelah Ki Hadjar Dewantara, UKI selalu berkontribusi positif bagi bangsa ini. “Hari ini kita ingin melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negara,” imbuh Dhaniswara.
Orasi Ilmiah yang menghadirkan 70 pakar menjadi bentuk dukungan UKI terhadap Indonesia. “Kita memberikan sumbangsih dengan melakukan penelitian, kemudian kita sampaikan dalam bentuk orasi ilmiah. Semoga ini bermanfaat, Karena begitu kita sampaikan sebagai orasi ilmiah, artinya kita persembahkan kepada bangsa dan negara hasil penelitian sesuai bidang kita masing-masing,” tukas Dr. Dhaniswara. (RN)
Be the first to comment