Relawan Jokowi Minta Masinton Pasaribu Lebih Berhati-hati Bicara

Luhut Binsar Pandjaitan Menko Marves

Jakarta, innews.co.id – Komentar-komentar Anggota DPR RI Masinton Pasaribu terkait Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) menuai kritik tajam dari relawan Jokowi. Bahkan, Masinton dinilai tidak memahami persoalan.

“Setiap orang bisa saja punya keinginan agar Presiden idolanya bisa memimpin negara sampai tiga periode, meski secara aturan jelas tertulis dibatasi dua periode. Apa yang salah dengan keinginan tersebut?” kata Rizal Maulana salah satu relawan Jokowi, dalam keterangan resminya, Sabtu (16/4/2022).

Menurutnya, keputusan bisa tidaknya Presisen Jokowi memimpin tiga periode kan ada di DPR. Sebab itu harus melalui amandemen UUD 1945. “Bukan pemerintah yang memutuskan,” tandasnya.

Menurutnya, sebagai warga negara LBP punya hak untuk memberikan pendapat. “Tapi, jangan langsung dijudge bahwa pernyataan tersebut menjadi penyebab munculnya demo mahasiswa, 11 April lalu,” tambahnya.

Ini terbukti, kata Rizal, aksi demonstrasi mahasiswa lebih mengarah pada upaya menurunkan Presiden Jokowi. “Jadi, esensi demo bukan menolak tiga periode. Berarti, apa yang dituduhkan Masinton tidak benar,” ujarnya.

Sejauh ini, sambungnya, kami melihat, LBP sangat menaruh hormat pada Presiden Jokowi. Pun sebaliknya. Itu terbukti dengan sederet tanggung jawab yang diberikan Presiden Jokowi kepada LBP.

Apalagi, sambungnya, Presiden Jokowi sudah menyatakan bahwa dirinya taat terhadap konstitusi. Jadi, ucap Rizal, sudah jelas. Kenapa Masinton masih memanas-manasi dengan statement-statement yang berpotensi membuat kisruh kondisi?

“Kami menyarankan agar Masinton minta maaf kepada LBP atas ketidaksopanan dan kurang beretikanya ucapan dia yang sudah marak di media-media sosial. Jangan arogan dan menuduh sembarangan, hanya untuk mencari popularitas semu. Apalagi Masinton adalah Anggota DPR dari partai pendukung Presiden Jokowi. Ini cukup memalukan,” tukasnya.

Diingatkan, agar Masinton dapat memelihara kerukunan sebagai anak bangsa bukan menjadi kompor politik yang bisa memperkeruh situasi. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan