Jakarta, innews.co.id – Nama Dr. R. Soeharto diabadikan di gedung baru milik Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Hal tersebut sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap perjuangan R. Soeharto sebagai salah satu pendiri IDI.
“Gedung ini tidak akan berdiri tanpa bantuan Dr. R. Soeharto,” kata Ketua IDI dr. Adib Khumaidi, saat peresmian gedung, Selasa (30/8/2022).
Dia mengisahkan perjalanan panjang pembentukan organisasi IDI sebagai payung besar bagi para dokter di Indonesia. Penabalan pejuang Indonesia bernama lengkap Mayor Jenderal (tituler) TNI AD H. Dr. dr. R. Soeharto Sastrosoeyoso pada gedung tersebut dinilai tepat.
Secara daring, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga mengapresiasi PB IDI yang menggunakan Dr. R. Soeharto sebagai nama gedung barunya. Rasa terima kasih juga disampaikan Bupati Klaten Sri Mulyani.
“Dr. Soeharto ini luar biasa. Beliau seorang tentara, menteri, dan juga dokter. Tidak ada satupun dari kita bisa meragukan peran beliau yang luar biasa. Maka, saya nyatakan penamaan gedung baru ini sudah tepat,” tutur Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengapresiasi pemberian nama gedung baru tersebut. “Sebagai orang baru di dunia kesehatan, jujur saya sebelumnya kurang mengenal Dr. R. Soeharto. Namun, saya benar-benar belajar bahwa beliau adalah pemersatu, yang berhasil menggabungkan ikatan tabib Indonesia menjadi ikatan dokter,” aku Menkes Budi melalui tayangan videonya.
Menkes mengharapkan, Kantor Pusat PB IDI ini bisa menjadi sarana untuk menjadi wadah kreatif bagi ide-ide di masa depan, untuk generasi selanjutnya. “Bagi saya pemilihan nama Dr. Soeharto sudah tepat bagi pemberian nama gedung ini,” ucap Budi .
Dirinya juga mendukung rencana mengajukan Dr. R. Soeharto sebagai pahlawan nasional. “Tentu, saya pasti mendukung dan akan bangga bila Dr. R. Soeharto bisa menjadi pahlawan nasional,” tukasnya.
R. Soeharto yang kelahiran Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah, 24 Desember 1908 ini, merupakan penggagas berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 24 Oktober 1950.
Dirinya juga tercatat sebagai pendiri sekaligus Ketua PKBI pertama yang dibentuk pada 23 Desember 1957. Sebagai bentuk pengabdiannya terhadap dunia kesehatan, ia mendirikan klinik bersalin di Kramat 128, selain tetap menjalankan praktik kedokteran keluarga (hiusarts).
Di era Orde Lama dan Orde Baru, Soeharto pernah menduduki sejumlah jabatan strategis antara lain, Menteri Koordinator Urusan Perancangan Pembangunan Nasional ke-I. Juga dipercaya sebagai Menteri Urusan Penerbitan Bank dan Modal Swasta. Lalu, menjadi Menteri Perdagangan RI ke-15 dan Menteri Muda atau Menteri Perindustrian Rakyat ke-15.
Ia juga tercatat sebagai salah satu pendiri Bank BNI 46, berperan penting pada pembangunan Hotel Pertama di Indonesia dan Gedung Sarinah Jaya di Jalan Thamrin, Jakarta, serta Masjid Istiqlal Jakarta. (RN)
Be the first to comment