Rumah Pendeta Dilempari Bom Molotov, Pelaku Bermotif Sakit Hati

Geraldus (45), pelaku pelemparan bom ke rumah pendeta mengaku melakukan aksinya lantaran sakit hati

Makassar, innews.co.id – Seorang pria yang diduga sebagai pelaku pelemparan bom molotov ke rumah seorang pendeta bernama Lukas Dayung, pimpinan Gereja Toraja Klasis Makassar Timur, yang berada di perumahan dosen di Kecamatan Tamalanrea, itu ditangkap oleh tim gabungan aparat kepolisian dari Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar, dan Polsek Tamalanrea, Minggu (19/9/2021).

Dari tayangan video penangkapan, Geraldus (45), pelaku pelemparan bom mengaku aksi yang dilakukan pada Minggu (19/9) sekitar pukul 01.00 Wita, tersebut dilakukan lantaran sakit hati kepada pendeta tersebut. Pria tersebut ternyata pernah bekerja di gereja. Aksi pelemparan bom tersebut dilakukan seorang diri.

“Saya sakit hati sama dia (korban). Dia fitnah saya di Gereja sampai saya dipecat tadi siang (Sabtu),” kata Geraldus.

Dia mengaku dendam kepada korban lantaran dipecat dan kehilangan pekerjaannya di gereja, karena merasa pengurus gereja tersebut dihasut oleh korban. Korban menyebut dituduh oleh korban kerap bermain judi. “Itu alasannya saya main judi, padahal Pak pegang kartu saya tidak pernah, saya tidak tahu, saya difitnah,” akunya.

Dirinya mengaku selama ini bekerja di gereja tersebut. “Sebelum dipecat, saya sebagai koster, pembersih dan keamanan (gereja),” terang Geraldus.

Dalam keterangannya, Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Afhi Abrianto menjelaskan, saat diinterogasi pelaku mengatakan melakukan hal tersebut karena sakit hati lantaran telah difitnah dan dipecat dari pekerjaannya.

“Dari kediaman pelaku kami menyita sebuah botol berisi bahan bakar bensin, beberapa buah isolasi warna hitam, dan selang untuk mengambil bensin dari motor pelaku,” terangnya.

Kabarnya, pelaku diancam hukuman 15 tahun penjara. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan