Sambut Pengunjung di Libur Lebaran, TMII Terapkan Prokes Ketat

Theater Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Jakarta, innews.co.id – Libur Lebaran hari pertama, sekitar 15 ribu pengunjung lebih memadati Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Meski demikian pihak TMII menerapkan protokol kesehatan ketat.

Hal ini disampaikan Kepala Humas TMII, Adi Widodo, di Jakarta, Kamis (13/5/2021). “Pengunjung TMII dari mulai gerbang kendaran sudah disemprot dengan disenfektan. Kemudian di loket dilakukan pengecekan suhu dan wajib masker. Apabila tidak lolos cek suhu otomatis kita arahkan pengunjung diarahkan putar balik,” kata Adi.

Dia menjelaskan, di hari pertama, rata-rata pengunjung berasal di wilayah Jakarta. Meski ada juga yang dari luar Jakarta, dirinya tak mempermasalahkannya.

“Kami melakukan pengecekan KTP. Tapi untuk KTP non-Jakarta tidak kami batasi untuk masuk TMII. Pada prinsipnya kita tetap melayani pengunjung yang sudah ada di gerbang TMII. Dengan asumsi orang non KTP Jakarta tidak memiliki kesempatan untuk mudik, asumsi kita bahwa mereka tidak melanggar penyekatan yang dilakukan oleh Pemda,” terang Adi.

Ditambahkannya, prokes juga diterapkan saat pengunjung masuk ke lingkungan TMII dan masuk ke dalam wahana dengan menyediakan tempat cuci tangan, pos kesehatan di tiga titik, poliklinik dan dua ambulans.

“Di beberapa lokasi strategis orang itu berkumpul kita siapkan tempat cuci tangan berikut sabun, kita terus beri himbaun untuk menjaga jarak disampaikan melalui petugas kita secara keliling dan menggunakan pengeras suara. Untuk petugas penegakan Prokes ini melibatkan personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dishub dan kekuatan internal sebanyak 200 orang,” tambah Adi.

Adi menyampaikan TMII sendiri memiliki 19 museum, 13 taman rekreasi, 20 wahana rekreasi dan 7 rumah ibadah. Namun ada 4 wahana yang tidak beroperasi yaitu SnowBay, Istana Anak-Anak, Museum minyak dan gas bumi serta Museum Telekomunikasi.

“Ada 4 yang tidak di operasionalkan karena kondisi tertentu seperti Snowbay dari awal wahana air tidak dioperasikan di awal pandemi dan belum kita persiapkan. Kedua, Istana anak-anak belum dioperasikan karena masih dilakukan renovasi. Ketiga, Museum minyak dan gas bumi serta Museum Telkomunikasi itu ada masalah manajemen kaitan dengan instansi pemerintah masalah aset jadi kita sedang carikan solusinya,” papar Adi.

Ia pun berpesan agar pengunjung tetap patuhi Prokes. “Taatilah Prokes karena itu salah satu upaya untuk menghilangkan pandemi agar segera berakhir. Sehingga kita dapat beraktivitas seperti biasa dan menjalankan tugas serta fungsinya sekaligus melestarikan kebudayaan yang dilakukan secara virtual dan dinikmati langsung masyarakat,” tukasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan