Jakarta, innews.co.id – Saat perhelatan Rapat Pleno Pengurus Pusat Yang Diperluas (RP3YD) dari Ikatan Notaris Indonesia (INI) di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, dirinya diizinkan ikut. Tapi kini, pada acara yang sama di Pekanbaru, Riau, kehadirannya malah ditolak. Ada apa?
Dalam surat bernomor 193/BR/NOT/V/2022, tertanggal 31 Mei 2022, yang ditujukan kepada Yualita Widyadhari Ketua Umum PP INI, terungkap kekecewaan Benedict Remard, Notaris di Kota Bekasi, lantaran keinginannya ikut RP3YD ditolak pihak penyelenggara. Padahal, di event yang sama di Kota Batu, Malang, ia diperbolehkan ikut. “Saya mempertanyakan kepada PP INI, kenapa saat RP3YD di Malang saya bisa ikut, sementara di Pekanbaru tidak,” kata Benedict kepada innews, Selasa (14/6/2022).
Kekecewaan nampak membuncah dalam benak Benedict. Hal itu nampak dari karangan bunga berwarna kuning yang bertuliskan “Kepada Yth. Ibu Ketua Umum PP INI. Mohon dijawab surat kami nomor 193/BR/NOT/V/2022 tanggal 31 Mei 2022”. Menurutnya, bukan hanya dia yang ditolak, tapi juga semua peserta yang mendaftar mewakili Pengda/Pengwil, apabila Ketua dan atau Sekretarisnya telah hadir mendaftar sebagai PP. “Kalau hanya Pengurus Pengwil/Pengda yang juga jadi Pengurus Pusat yang ikut, sama saja tidak ada perwakilan dari wilayah/daerah,” cetusnya.
Padahal, dirinya tercatat sebagai Pengurus Daerah (Pengda) INI Kota Bekasi periode 2019-2022, tepatnya anggota bidang Perlindungan Profesi dan Pengayoman. “Harusnya pelaksanaan RP3YD, baik di Kota Batu maupun di Pekanbaru memiliki prosedur yang sama. Patut dipertanyakan, apakah perbedaan prosedur ini lantaran RP3YD di Pekanbaru bernuansa jelang Kongres INI sehingga ada kepentingan lain atau bagaimana?” cetus Benedict.
Dia menambahkan, “Saya ini anak baru pada kegiatan organisasi pusat. Waktu RP3YD di Kota Batu saya bisa ikut. Makanya saya bertanya kepada PP, kenapa beda ketika di Kota Batu dengan di Pekanbaru untuk pendaftaran Pra Kongres (RP3YD) ini?” celotehnya.
Benedict juga menyayangkan sikap Ketum PP INI yang enggan menjawab hal penting yang ia tanyakan tersebut. Padahal, setiap anggota INI harusnya mendapat perlakuan yang sama dari pimpinan organisasinya, tidak dibeda-bedakan.
Ketika ditanyakan innews, Yualita Widyadhari dengan enteng berujar, “Tanya timver (Tim Verifikasi)”. Bahkan dengan sedikit nyeleneh, Yualita berkata, “Pertanyaan yang penting-penting saja”. Hanya saja, dia tidak merinci apa yang dimaksud pertanyaan yang penting-penting itu. Apakah mempertanyakan nasib anggotanya yang komplain karena tidak bisa ikut RP3YD tidak penting bagi seorang Yualita yang saat ini periode kepengurusannya sudah habis itu?
Ketika coba dikonfirmasi ke Taufik Ketua Bidang Organisasi PP INI mengatakan, tidak ada penolakan. “Dia bukan peserta Pra Kongres. Dia bukan anggota PP, bukan DKP, bukan Ketua/Sekretaris Pengwil, bukan Ketua/Sekretaris Pengda, bukan juga DKW atau DKD,” ujarnya melalui pesan singkat kepada innews. (RN)
Be the first to comment