Sekjen PKPB: “Presiden Jokowi Semangati UMKM Agar Mampu Berdikari”

Presiden Joko Widodo dorong UMKM di Indonesia untuk berdikari dan menjadi kunci perekonomian nasional

Jakarta, innews.co.id – Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait ‘benci produk luar negeri’ yang disampaikan dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, beberapa waktu, jangan dinilai skeptis.

Pada kesempatan itu, Presiden mengatakan, “Produk-produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk asing. Itu saja ramai. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri”.

“Pernyataan Presiden itu dimaksudkan menjadi semangat dalam memajukan UMKM di Indonesia. UMKM kunci perekonomian Nasional untuk bangkit,” kata Osmar Tanjung Sekretaris Jenderal Pusat Kajian dan Pengembangan Berdikari (PKPB) dalam keterangannya, Jum’at (5/3/2021).

Osmar menjelaskan, menurut data KemenkopUKM, tahun 2018, proporsi UMKM Nasional (usaha mikro, kecil dan menengah) sebesar 99,9% dan usaha besar hanya 0,01%. Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap PDB, sekitar 61,1% dan sisaya 38,9% disumbang oleh usaha besar.

“Komitmen pemerintah dalam memajukan UMKM ditengah pandemi Covid-19, baik melalui KUR dan 40 persen alokasi belanja barang pemerintah ke UMKM pada 2021 ini harus dijadikan momentum peningkatan kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional,” kata Osmar yang juga mantan Sekjen Seknas Jokowi ini.

Dia menilai, penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa merupakan potensi ekonomi yang besar bagi UMKM. “Karenanya UMKM harus memanfaatkan momentum dari statemen Presiden Jokowi tersebut. UMKM harus menjadi pemain utama dalam peningkatan ekonomi nasional. Bukankah krisis ekonomi tahun 1999 terselamatkan karena keberadaan UMKM?” ujarnya.

Memang harus diakui, sambung Osmar, UMKM memang mengalami permasalahan cukup serius akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi, kondisi ini juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena ikhtiar Presiden Jokowi jelas ingin memberi kesempatan kepada UMKM menjadi pemain kunci dalam perekonomian nasional.

“UMKM harus berusaha keras dalam menjual produknya. Bisnis pada ghalibnya dimulai dari volume yang terbatas karena adanya risiko gagal dan rugi. Usaha-usaha besar yang sudah lama eksispun ditengah pandemi Covid-19, harus menjajakan produknya ke pinggir-pinggir jalan supaya paling tidak mampu menutupi fix cost yang ada, agar mampu bertahan di kondisi sulit ini,” paparnya.

Meski demikian, keberpihakan pemerintah dan semangat yang sudah digaungkan Presiden Jokowi harus didukung dan dikawal oleh seluruh masyarakat. “Mari sama-sama kita majukan UMKM nasional agar Indonesia berdikari secara ekonomi,” pungkas Osmar. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan