Sikapi Rumor PD Mau Diambilalih, AHY Surati Jokowi

AHY Ketua umum Partai Demokrat periode 2020 - 2025, menyapa para pendukungnya

Jakarta, innews.co.id – Saat ini ada gerakan politik yang akan merebut Partai Demokrat secara paksa. Hal itu berdasarkan testimoni banyak pihak. Konon kabarnya, gerakan ini melibatkan lingkaran kekuasaan.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam jumpa pers virtual, Senin (1/2/2021). “Dari kesaksian banyak pihak, gerakan ini melibatkan pejabat penting yang berada di lingkaran dekat Presiden Jokowi,” tuturnya.

Untuk memperjelas perkara tersebut, AHY menyebut sudah berkirim surat kepada Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi langsung. “Kami berpegang pada azas praduga tak bersalah, kami kirim surat tadi pagi,” tukasnya.

Dia juga menjelaskan, dari runtutan peristiwa yang didapat, ada kader, mantan kader dan pihak luar yang ikut bermain yaitu satu orang kader aktif, ada kader yang sudah enam tahun tidak aktif karena terlibat korupsi ada mantan kader yang sudah keluar tiga tahun lalu dan pejabat yang duduk di kursi pemerintahan.

AHY mengakui, sudah mencium gelagat ini sejak sebulan lalu, ketika banyak kader di daerah yang diajak melakukan pergantian kepemimpinan Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

“Menurut penuturan para saksi, ada 360 pemegang hak suara yang  harus diajak. Dan mereka akan diberi imbalan uang yang sangat besar,” ujar AHY.

Mulanya, kata AHY, dia tidak yakin. Namun para saksi sudah bertemu langsung dengan pejabat yang akan mengambilalih Partai Demokrat tersebut. “Tapi kami akan pertahankan kedaulatan partai kami. Kami tidak rela ada yang ambilalih secara paksa,” pungkasnya. (BY)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan