Soal Israel-Hamas, PGI Senafas Dengan Kepala Gereja di Yerusalem

Pdt Gomar Gultom, Ketua Umum PGI

Jakarta, innews.co.id – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mendukung tuntutan yang dikeluarkan oleh para Kepala Gereja di Yerusalem agar terciptanya kejelasan masa depan bagi warga Palestina dan Israel, yang dibangun berdasarkan keadilan, bukan kekuatan militer, di mana Hukum Internasional diterapkan secara konsisten dengan tanpa memihak.

Hal tersebut disampaikan PGI dalam keterangan persnya yang diterima innews, di Jakarta, Jumat (4/11/2023). “PGI mengecam keras tindakan apapun yang menargetkan warga sipil, penggunaan warga sipil sebagai ‘perisai manusia’, terlepas dari perbedaan kebangsaan, etnis, atau keyakinan mereka,” kata rilis PGI yang ditandatangani oleh Pdt Gomar Gultom (Ketua Umum) dan Pdt Jacky F. Manuputty (Sekum).

PGI beranggapan, perdamaian yang tidak diiringi dengan upaya membangun kesetaraan dan keadilan, tidak akan bertahan dalam ujian waktu. Dikatakannya, PGI sejak awal berada bersama Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (WCC) guna mendukung sepenuhnya resolusi-resolusi PBB bagi penyelesaian konflik Israel-Palestina, yaitu dengan mengusung ‘Solusi Dua Negara’.

“PGI menyerukan kepada para pemimpin politik untuk terus mendorong terciptanya dialog yang tulus dalam upaya mencari solusi jangka panjang demi memajukan keadilan, perdamaian, dan rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang bertikai di wilayah yang bagi jutaan orang dianggap sebagai Tanah Suci,” lanjut PGI.

Lebih jauh PGI menilai, perseteruan Israel-Hamas bukanlah konflik keagamaan. Karenanya, mencermati situasi kemanusiaan di Gaza, PGI mendesak komunitas internasional untuk memperkuat seruan penghentian kekerasan oleh semua faksi yang bertikai.

PGI juga mendorong masyarakat internasional, PBB, dan badan-badan kemanusiaan dunia untuk mengupayakan dibukanya koridor kemanusiaan yang memungkinkan penyaluran bantuan memasuki Gaza, sehingga jutaan warga sipil yang tak bersalah, termasuk anak- anak dan warga lanjut usia, dapat menerima perawatan medis dan kebutuhan dasar mereka.

Sementara itu, kepada gereja-gereja di Indonesia, PGI meminta supaya bergabung dalam doa bagi penghentian kekerasan serta terciptanya perdamaian yang adil di tanah tempat lahirnya tiga agama Abrahamik.

“Gereja-gereja harus terus berdoa dan mendukung semua upaya kemanusiaan bagi ribuan pengungsi serta korban warga sipil yang terpapar konflik dan terancam oleh kekerasan di wilayah ini, apapun latar belakang suku, etnis, kebangsaan, maupun agama dan kepercayaan,” seru PGI.

PGI juga menaruh keprihatinan yang sama dengan yang terjadi di Indonesia. Kepada pemerintah, dan semua elemen bangsa, diingatkan untuk juga menaruh perhatian bagi ketidakadilan dan kekerasan yang merusak martabat kemanusiaan dalam berbagai peristiwa kekerasan di Pulau Rempang, Tanah Papua, dan wilayah lainnya di negeri tercinta Indonesia. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan