Jakarta, innews.co.id – Keputusan Camillia Laetitia Azzahra, putri mantan Gubernur Jawa Barat, melepas kerudungnya, disoroti oleh banyak pihak, terutama para netizen.
Meski lebih banyak yang kontra dan menyayangkan keputusan tersebut, namun tidak sedikit yang melihat itu merupakan keputusan pribadi yang patut dihormati.
“Aturan hukum Islam jelas perempuan wajib menggunakan Jilbab, tetapi mengenai memakai atau melepas jilbab merupakan keputusan pribadi seseorang. Tentu dengan berbagai pertimbangan. Saya melihat putri Kang Ridwan Kamil juga punya alasan tersendiri melepas jilbab,” kata Nur Setia Alam Prawiranegara, aktivis perempuan yang juga Founder Indonesia Feminist Lawyers Club (ILFC)– organisasi advokat perempuan yang concern membela hak-hak kaum perempuan dan anak ini, dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (8/4/2024).
Alam mengatakan, sebaiknya tidak perlu harus dikomentari, apalagi dikritisi dan dicomment yang cenderung negatif. “Jangan terlalu mudah menjudge orang. Karena belum tentu kita juga lebih baik dari orang yang dihakimi,” pesan advokat perempuan yang dikenal getol membela masyarakat kecil ini.
Dirinya mengisahkan pernah juga melakukan hal yang sama. “Ketika usia 18-33 tahun saya mengenakan jilbab. Lalu saya putuskan melepas kerudung hingga usia 46 tahun. Banyak hal atau alasan atas pilihan tersebut dan hak pribadi saya. Setelah itu saya kembali memakai jilbab hingga ini atas ijin-Nya. Bukan karena manusia, tapi karena saya ingin hidup ibadah. Itu semata karena hidayah dari Allah SWT,” tutur Alam Prawiranegara.
Ketika saya melepas jilbab, lebih banyak yang kontra. Bahkan menuduh yang tidak-tidak. Tapi alasan dan pilihan hanya saya tahu.
“Jadi, keputusan putri Kang RK harus juga dihormati. Saya pribadi menilai tidak masalah kalaupun dia mau lepas jilbab. Biarkan Laetitia Azzahra tentukan hidupnya sendiri. Kita doakan saja yang terbaik untuknya,” seru Alam.
Dia yakin, jika Allah SWT. memberi hidayah, pasti akan kembali berhijab lagi. “Keputusannya melepas jilbab bukan urusan kita. Namun, sebagai publik figur banyak pihak menilai bisa merusak image dan memberi contoh kurang baik, terkhusus bagi wanita muda Muslim,” jelasnya.
Bagi Alam, pandangan negatif terhadap putri Kang RK tanpa disadari adalah bentuk kekerasan terhadap perempuan karena sudah menghakimi seakan-akan yang berkomentar negatif adalah ahli Surga. Padahal tersebut hak preogatif Allah. Perlu diingat, saat ini hijab terkadang hanya dijadikan model agar terlihat agamais. Contoh yang mudah kita lihat saat ini kalau terkena kasus pidana tiba-tiba menggunakan hijab. Juga ketika mau diperiksa polisi atau jaksa, bahkan ke pengadilan atau mau jadi “caleg” agar dapat suara, seorang wanita memakai hijab. Dan hal lainnya. Jadi hijab hanya dijadikan sebatas pakaian semata dan untuk kepentingan atau menuju kekuasaan yang kamuflase,” imbuhnya.
Baginya, Laetitia Azzahra adalah sosok perempuan yang cerdas dan tahu membuat keputusan terbaik bagi hidupnya. “Saya berharap netizen melihat pada diri sendiri saja apakah sudah baik dan jangan pernah anggap diri lebih baik dari orang lain, karena telunjuk pada orang lain satu tapi 4 jari lainnya mengarah pada diri kita sendiri, maka jika ada kekhawatiran akan merusak menurut saya perempuan Muslimah Indonesia cukup cerdas dalam menjalani kehidupan sosial dan agamanya, semua kembali pada diri sendiri mari kita berterimakasih pada Allah bahwa Allah ada untuk kita dan menutup aib kita dengan baik dan selalu meminta setiap pilihan hidup ada dalam tuntunan Allah dan Rasulullah,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment