Terpilih Aklamasi, Kapler Marpaung Pimpin Marboni Dengan Konsep ‘Dalihan na Tolu’

Penyerahan pataka kepada Ketua Umum Marboni Kapler Marpaung dalam Kongres Nasional I Marboni, di Hotel Ashley, Jakarta, Sabtu (22/1/2022)

Jakarta, innews.co.id – Filosofi Batak “Dalihan na Tolu” (manat mardongan tubu, somba harhula-hula dan elek marboru) atau juga dikenal dengan asah, asih, dan asuh, menjadi kekuataan dari Punguan Pomparan Raja Marpaung Indonesia (Marboni) yang dideklarasikan dalam Kongres Nasional I, di Hotel Ashley, Jakarta, Sabtu (22/1/2022).

Acara yang diadakan secara hybrid tersebut, dihadiri oleh sejumlah pengurus daerah se-Indonesia. Secara aklamasi, terpilih Kapler Marpaung sebagai Ketua Umum Marboni periode 2022-2026. Juga Damaris Marpaung sebagai Sekretaris Jenderal dan Gabriel Marpaung (Bendahara Umum). Duduk sebagai Ketua Dewan Pengawas Brigjen TNI Rubin Marpaung dengan anggota, Edison Marpaung (DPW Jambi) dan Manat Marpaung (DPW Taput).

Ketua Umum Marboni terpilih Kapler Marpaung bersama para Ketua-Ketua DPW

Dalam kepengurusan Kapler mengatakan akan mengangkat seorang Wakil Ketua Umum yaitu, Drs. Rommel Marpaung, MM.

Usai terpilih, dengan gamblang, Kapler Marpaung mengatakan, dalam memimpin Marboni, kami tidak terlepas dari filosofi ‘Dalihan na Tolu’. Ini menjadi kekuatan kita, baik sebagai landasan berpijak maupun dalam pembuatan program kerja.

“Untuk program kerja, akan diawali dengan pembaharuan SK Kepengurusan Marboni di setiap wilayah NKRI. Kalau sekarang ada 40 wilayah yang ikut sebagai deklarator, kami targetkan selama empat tahun kedepan kepengurusan akan menjadi 100 wilayah,” ujarnya lugas.

Selain itu, sambungnya, akan dibuatkan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. “Kita juga akan mempersiapkan pelantikan kepengurusan Marboni Pusat yang direncanakan di bona pasogit yakni, Balige. Dan, kedepannya pengurus pusat harus terus berkomunikasi dengan pengurus-pengurus di wilayah serta akan melakukan kunjungan kerja ke wilayah wilayah,” terang Kapler.

Lebih jauh Kapler mengatakan, wadah ini berkerinduan mengumpulkan semua Pomparan Raja Marpaung, Boru, dan Bere yang ada di seluruh dunia. “Tentu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami tidak berarti apa-apa tanpa dukungan dari kita semua, terutama para Ketua DPW,” seru Kapler.

Dia berharap, bersama pengurus lainnya bisa menjalankan amanah yang diberikan sebaik mungkin. “Mari kita berjuang bersama. Lupakan hal-hal yang kurang baik sebelumnya. Kita berkomitmen memajukan Marboni, dari kita, oleh kita, dan untuk kita ” tukas Kapler.

Sebelumnya diberitakan, pernah ada Punguan Pomparan Raja Marpaung Dohot Boruna Indonesia (PPRMBI). Namun, dalam perjalanannya, wadah ini dinilai kurang dapat bekerja sama dan kurang mampu mendengar aspirasi para pengurus wilayah sebagai pendiri PPRMBI dan pemilik suara bahkan cenderung mengabaikan. Sehingga pada 16 November 2021, 21 dari 25 Ketua Wilayah memutuskan keluar dari PPRMBI. Tak butuh waktu lama, 21 November 2021, para pengurus yang keluar membentuk Marboni.

Anggaran Dasar Marboni telah di akte notariskan juga telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-0015010.AH.01.07 Tahun 2021 tanggal 29 Desember 2021. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan