Tokoh Nasional John Palinggi Kagumi Pendidikan Terintegrasi dan Modern Pesantren Maslakul Huda Putra

Dr. John Palinggi (kiri) bersama Gus Rozin di Pesantren Ma'had Aly Fi Ushul Al-fiqh, Pati, Jawa Tengah, Jumat (4/6/2021)

Pati, innews.co.id – Dalam lawatannya ke Pati, Jawa Tengah, Jum’at (4/6/2021), tokoh nasional Dr. John N. Palinggi, MM., MBA., secara khusus menyambangi Pesantren Ma’had Aly Fi Ushul Al-fiqh, yang didirikan oleh KH Mahfudz Salam, ayahanda KH MA. Sahal Mahfudh.

John Palinggi menyempatkan nyekar ke makam KH MA. Sahal Mahfudh yang berada di Kompleks Waliyullah Ahmad Mutamakkin, di Kajen Pati, Jawa Tengah. Usai ziarah, John bersilahturahmi dengan istri Kyai Sahal Dra Hj Nafisah binti KH. Abdul Fatah Hasyim.

Dr. John Palinggi saat bersilahturahmi dengan istri Kyai Sahal didampingi Gus Rozin

“Kyai Sahal sudah seperti orangtua saya. Banyak hal yang saya dapat dari beliau. Dalam setiap perbincangan, beliau selalu memberi wejangan yang sangat berarti bagi kehidupan saya,” aku John kepada innews, Sabtu (5/6/2021).

Saat berbincang dengan Hj Nafisah, John juga didampingi putra Kyai Sahal, KH. Abdul Ghofar Rozin yang akrab disapa Gus Rozin. Suasana penuh kekeluargaan membaluti pertemuan tersebut.

Dr. John Palinggi saat melihat langsung pendidikan di Pesantren Ma’had Aly Fi Ushul Al-fiqh

Didampingi Gus Rozin, John Palinggi juga berkesempatan melihat dari dekat Institut Pesantren Mathali’ul Falah. Pesantren ini didirikan tahun 1910 oleh ayah Kyai Sahal, KH Mahfudz Salam. Kyai Sahal sendiri memimpin pesantren ini sejak tahun 1963, dan kemudian dilanjutkan oleh putranya Gus Rozin. Dulunya, pesantren ini bernama Maslakul Huda Putra.

“Saya melihat Ponpes nya sangat maju. Pendidikan yang dikembangkan oun terintegrasi, mulai dari PAUD/TK hingga universitas. Pun dilengkapi dengan balai latihan kerja (BLK), bank, dan sejumlah fasilitas lainnya,” ungkap John kagum.

John Palinggi membangun silahturahmi sebagai sesama anak bangsa

Tidak itu saja, peralatan yang dipakai di Ponpes tersebut begitu modern dan dikelola secara profesional. “Ponpes ini layak menjadi tempat pendidikan percontohan di Indonesia,” kata John yang juga Ketua Harian Bisma, wadah kerukunan antar-umat lintas agama ini.

Sementara itu, Gus Rozin mengaku sangat senang dikunjungi oleh John Palinggi. “Pak John sudah seperti keluarga sendiri bagi kami. Ini merupakan bentuk silahturahmi sesama anak bangsa. Dalam bergaul kita tidak harus melihat apa suku/etnis atau agama seseorang. Terpenting, kita bisa saling menghormati dan menyayangi satu sama lain,” ujar Gus Rozin.

John menambahkan, “Dengan kita saling menyayangi sebagai umat ciptaan Tuhan, maka kerukunan akan tercipta dan itu menjadi modal besar bagi pembangunan bangsa”. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan