Tri Firdaus Akbarsyah Bicara Soal INI Kedepan dan Kompetensi Notaris

Tri Firdaus Akbarsyah, SH., MH., Sekretaris Umum PP INI

Jakarta, innews.co.id – Saat ini, ditaksir jumlah notaris di Indonesia mencapai lebih dari 20.000 orang. Di usianya ke-113, tahun ini, Tri Firdaus Akbarsyah, SH., MH., Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) mengingatkan agar para notaris terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi.

“Sekarang perkembangan teknologi sudah demikian maju. Sudah migrasi dari analog ke digital. Mau tidak mau, seluruh notaris harus mengikuti perkembangan yang ada,” kata Tri Firdaus, di Jakarta, Senin (5/7/2021). Tidak hanya teknologi, juga ada perkembangan ilmu hukum, regulasi, dan sebagainya, harus selalu diikuti.

Menurutnya, sekarang para notaris harus rajin mengupdate dan merefresh diri supaya tidak ketinggalan zaman. “PP INI dalam hal ini tengah menyiapkan tempat pelatihan bagi para notaris,” ujarnya.

Diingatkan juga, para notaris jangan menyerahkan pekerjaan kepada asisten. Di banyak kasus juga, banyak notaris tersangkut persoalan hukum karena terlalu percaya dengan asistennya, sehingga tidak lagi mengecek pekerjaannya.

Tri Firdaus yakin bila iklim investasi sudah kembali normal, akan ada banyak pekerjaan yang akan dihandle oleh para notaris. Hal ini karena notaris adalah salah satu ujung tombak perekonomian.

Saat ini, sambungnya, PP INI terus bergerak memberikan pelayanan secara masif kepada anggotanya. Karena itu, kedepan sangat tepat bila wadah ini dipegang oleh orang yang tahu betul seluk-beluk dan ruh dari INI. Sebab kalau tidak, berbagai program moncer yang tengah berjalan bisa mangkrak.

“Keberlanjutan organisasi menjadi hal yang penting. Untuk itu adalah tepat bila nakhodanya adalah orang yang mengerti betul tentang INI. Organisasi ini bukan parpol, tapi paguyuban. Sehingga memelihara organisasi berkelanjutan sangatlah penting,” serunya.

Rencananya, tahun depan akan diadakan Kongres INI yang rencananya di Jawa Barat. “Prinsip saya, kita harus bisa menghidupkan organisasi, bukan mencari kehidupan dari organisasi,” tukasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan