Tunaikan Ajaran Nabi Kongzi, MAKIN Karawang ‘Berbagi Rejeki’ di Hari Persaudaraan

MAKIN Karawang membagikan 850 paket sembako kepada masyarakat dan peringatan Hari Persaudaraan (Jie Sie Siang An)

Jakarta, innews.co.id – Ajaran Nabi Kongzi mewajibkan umatnya untuk berperi cinta kasih, menjunjung tinggi kebenaran/ keadilan/kewajiban, berperilaku susila, bertindak bijaksana, dan dapat dipercaya.

Hal tersebut bukan hanya dihayati, tapi juga diimplementasikan oleh segenap pengurus dan anggota Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Karawang. Ditengah pandemi Covid-19, dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, MAKIN Karawang ‘berbagi rejeki’ kepada masyarakat yang membutuhkan.

Masyarakat Karawang menerima paket sembako yang dibagikan relawan MAKIN Karawang

Terkait aksi sosial ini, Gianti secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Bapak Herry Wiratma yang mempercayakan tugas mulia ini kepadanya. “Terima kasih juga kepada para donatur dan dan tentunya panitia yang telah bekerja sangat keras,” sambung Gianti.

“Kami mengumpulkan donasi mandiri untuk membeli sembako kebutuhan sehari-hari seperti, beras, minyak, gula, kecap, dan lainnya sebanyak 850 paket,” kata Gianti Setiawan Kepala Bidang Dana dan Usaha MATAKIN Pusat kepada innews, Rabu (10/2/2021).

Panitia secara langsung menyerahkan paket sembako kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan

Paket-paket tersebut lalu disalurkan kepada masyarakat persis saat Hari Persaudaraan (Jie Sie Siang An). “Xia Tian Zhi En (Puji syukur atas rahmat Tuhan), seluruh pembagian sembako bisa berjalan lancar dan warga yang menerima pun senang,” terang Penasihat Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin) ini.

Bantuan diantar langsung oleh para relawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan kepada masyarakat yang datanya telah diverifikasi melalui KTP. “Sistem antar langsung kami buat agar tidak terjadi kerumunan bila bantuan dipusatkan di satu tempat,” aku Gianti lagi.

Persiapan paket-paket sembako yang dilakukan oleh panitia

Dikatakannya, ‘berbagi rejeki’ ini merupakan tradisi yang dijalankan oleh umat Khonghucu, terkhusus di Hari Persaudaraan. “Ini merupakan bagian tugas dari kami umat Khonghucu agar tetap memelihara persaudaraan san kerukunan dalam masyarakat,” tukas Gianti. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan