Umumkan Pemenang IAPVC 2023, Taman Safari Indonesia Sukses Rekatkan Manusia dan Satwa

Karya-karya pemenang dari tiga kategori dalam Kompetisi International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2023, yang diadakan Taman Safari Indonesia

Jakarta, innews.co.id – Kompetisi International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) yang telah 32 kali digelar oleh Taman Safari Indonesia, tidak sekadar ajang bergengsi kelas dunia, tapi juga menjadi bukti upaya merekatkan manusia dengan satwa serta pelestarian hewan di habibatnya.

“Perhelatan ini merupakan upaya Taman Safari Indonesia meningkatkan kepedulian masyarakat akan pelestarian berbagai satwa di Indonesia,” kata Hans Manansang, Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia, dalam siaran persnya yang diterima innews, di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Sebanyak 14.786 karya dari 5.977 peserta berhasil terkumpul dan melewati proses kurasi serta penjurian ketat oleh lima juri dari profesional di bidang fotografi yakni, Arbain Rambey, Ranar Pradipto, Regina Safri, Yuyun Yanwar, dan Adam Zagr. Pengumuman pemenang dan pemberian hadiah dilakukan di Rasamala Ballroom, Hotel Aston Kartika, Jakarta, Sabtu kemarin.

Hans Manansang, Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia, memberikan hadiah kepada para pemenang

Melihat antusiasme peserta, Hans mengaku, pihaknya sangat tersentuh melihat respons luar biasa sepanjang kompetisi yang berlangsung Juli – September 2023, yang dimulai dimulai sejak roadshow di 3 kawasan konservasi: Taman Safari Bogor, Taman Safari Solo, dan Taman Safari Prigen. Tercatat, ini merupakan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah kompetisi ini. Hal tersebut juga membuktikan bahwa ajang seperti ini dapat berpeluang besar dalam mendorong aksi nyata pelestarian satwa, yang semakin mendesak di Indonesia dan seluruh dunia.

Dikatakannya, selaras dengan tema “Story of The Wild, Capture Through Your Lens”, melalui karya-karya yang dikirimkan, mereka telah mengambil bagian dari gerakan pelestarian yang lebih besar untuk perubahan positif, di mana mereka tidak hanya melestarikan keindahan satwa, tetapi juga memberikan suara untuk melindungi habitat mereka.

Karya terbaik

Dalam keterangan persnya, Alexander Zulkarnain Vice President Media, Digital and Event menjelaskan, sebanyak 35 karya terbaik dipilih dari beberapa kategori yang dilombakan, termasuk Photo Story, Endangered Animal, General Wildlife, dan Social Media Contest Feed dan Reels.

Penampilan grup tari pada pembukaan IAPVC 2023

Tampil sebagai pemenang utama kategori Roadshow, yang meraih satu unit mobil Wuling Air EV, Gerdie Hutomo Nurhadi. Para juri menilai foto momen orangutan menyendok air menggunakan daun kering hasil jepretan Gerdie menyiratkan perilaku alami orangutan yang sehari-harinya selalu menggunakan alat bantu, di mana hal ini selaras dengan tema besar tahun ini.

Sementara itu, foto ibu dan anak orangutan yang sedang bermain bersama. Karya dari Wibowo Rahardjo terpilih sebagai pemenang pertama kategori Photo Story. Selain uang cash, Wibowo juga berhak membawa pulang Canon EOS R7 Body.

Pada kategori Endangered Animal, tampil sebagai pemenang pertama, Rendra Des Kurnia, mengabadikan seekor komodo sedang menyemburkan air liur yang dikenal mematikan.

Pemenang utama dan jajaran direksi Taman Safari Indonesia

Alexander menyatakan, Taman Safari Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program konservasi dan edukasi satwa menarik ke depannya guna mendekatkan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan satwa nasional dan melestarikan keanekaragaman hayati milik Indonesia.

Saat ini, Taman Safari Indonesia yang berdiri sejak tahun 1980, memiliki 6 kawasan konservasi yakni, Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Solo Safari, Bali Safari Marine Park, Safari Beach Jateng, dan Jakarta Aquarium Safari. Juga ada resor-resor yang terletak di 3 cabangnya yakni, Royal Safari Garden dan Safari Resort di Bogor, Baobab Safari Resort di Prigen, dan Mara River Safari Lodge di Bali.

Taman Safari Indonesia bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga pusat konservasi berkelas dunia sekaligus sarana edukasi dan riset satwa untuk keluarga. TSI telah menjadi rumah bagi lebih dari 8.700 satwa dengan 400 spesies yang berbeda. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan