Waketum DPN Seknas Jokowi: “Pernyataan Benny Rhamdani Jangan Diartikan Negatif dan Dipolitisir”

Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani tengah menyampaikan uneg-unegnya kepada Presiden Joko Widodo

Jakarta, innews.co.id – Permintaan Ketua Umum Barikade 98 Benny Rhamdani kepada Presiden Joko Widodo yang viral di media sosial dipolitisir oleh oknum-oknum tertentu. Padahal, ucapan yang disampaikan Benny lahir dari kegeraman hatinya karena masih ada kubu yang terus menebarkan kebencian, hoaks, dan fitnah kepada pemerintah.

“Ini kan terus berulang dan menjadi mesin mematikan yang terus diproduksi. Kami menangkap ini tidak lepas dari dendam politik yang diformalin pasca-Pilpres 2019,” kata Benny ketika ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Dalam video tersebut, Benny meminta Jokowi menggunakan jalur hukum untuk pihak yang suka menyerang pemerintah. Benny geram karena situasi itu dianggap bisa mengganggu jalannya demokrasi. “Masa kita enggak boleh marah? Harusnya saya yang marah, dan banyak masyarakat yang marah. Harusnya dihargai dong bahwa kita masih berpikir tentang bangsa ini,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Jokowi Monisyah meminta ucapan Benny tersebut jangan dipolitisir. “Faktanya, memang pemerintahan Presiden Jokowi banyak dihina, dicaci, dan dihujat oleh pihak-pihak yang memendam kebencian sejak dulu. Karenanya harus dilawan. Jangan dianalogikan perang itu harus angkat senjata, tapi bisa juga kita ‘melawan’ dengan narasi-narasi yang membangun,” ujarnya.

Dia menambahkan, dirinya sebagai relawan Presiden Jokowi tentu tidak bisa terima bila Pemimpin Negara dihina-hina oleh pihak lain. “Selama Pak Jokowi memimpin negara ini sudah ratusan, bahkan mungkin sudah ribuan kali menerima cercaan,” tukas Monisyah.

Selama ini, lanjutnya, para relawan memilih diam. Ditambah lagi dengan adanya arahan Presiden Jokowi agar para relawan lebih bijaksana menyikapi hal-hal tersebut. “Sabar! Saya aja sebagai Presiden bisa sabar. Masa kalian nggak bisa sabar. Jangan melakukan tindakan dengan cara-cara seperti yang mereka lakukan kepada kita,” kata Jokowi berulang-ulang kepada para relawan.

Monisyah beranggapan, kata-kata ‘perang’ yang diucapkan Benny harus dilihat dalam perspektif positif. “Kalau melihat apa yang dilakukan kepada Presiden Jokowi, jelas kita harus marah kepada kelompok seperti itu. Mereka ancaman serius bagi eksistensi negara,” tegasnya.

Baginya, tidak ada yang salah dengan video tersebut. Justru jika ada pihak-pihak yang tidak setuju memerangi mereka yang selama ini sering menyebarkan kebencian, menghasut masyarakat, mengadu domba dengan menggunakan sentimen suku dan agama, mengkafir-kafirkan orang yang berbeda keyakinan, mereka itulah yang harus dipertanyakan.

“Sangat jelas, Benny mengusulkan bahwa menghadapi kelompok intoleran, penyebar kebancian, fitnah dan adu domba antar suku dan agama, penghina simbol-simbol negara harus dihadapi dengan penegakkan hukum,” pungkas Monisyah. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan