Jakarta, innews.co.id – Upaya Ganjar Pranowo sebagai Ketua Dewan Pembina Special Olympics Indonesia (SOina), dalam menggalang dukungan dari para tokoh masyarakat demi kesuksesan kontingan Indonesia dalam Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2023 di Berlin, 17-25 Juni 2023, merupakan bentuk kepedulian yang tinggi terhadap kaum disabilitas.
“Kami mengapresiasi kerja keras Pak Ganjar dalam mendukung tim Olimpiade Dunia kaum disabilitas. Beliau tidak saja memberi waktu dan pemikiran, tapi juga hatinya untuk mendorong para atlet disabilitas Indonesia agar dapat menorehkan prestasi gemilang pada SOWSG di Berlin nanti,” kata Monisyah Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Jokowi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Monisyah mengatakan, kaum disabilitas juga adalah anak bangsa. “Mereka harus didukung, terlebih saat bertanding di level dunia. Kita berharap dengan adanya dukungan penuh dari Pak Ganjar, maka para atlet disabilitas Indonesia akan mampu berbicara banyak dan menjadi pionir di ajang dunia tersebut,” tukasnya.
Dirinya menilai, kaum disabilitas juga mampu berprestasi dan berkontribusi nyata untuk bangsa ini. “Saya yakin kedepan tidak hanya dalam bidang olahraga, tapi di segala bidang Pak Ganjar akan mendorong peningkatan kesejahteraan dan berbagai fasilitas ramah disabilitas,” tuturnya.
Masih membekas di benak kita, kata Monisyah, bagaimana serunya pada Pembukaan Asian Games 2018, Presiden Joko Widodo memanah bareng penyandang disabilitas cilik asal Riau, Bulan Karunia Rudianti. “Kita semua sangat terharu menyaksikan fenomena bagaimana Pak Jokowi memanah bareng Bulan. Semoga, Pak Ganjar juga bisa mengangkat prestasi sekaligus potensi kaum disabilitas di ajang SOWSG nanti,” tutur Monisyah.
Beberapa hari lalu, Gubernur Jawa Tengah ini melakukan gala dinner di Museum Nasional, Jakarta. Bagi kaum disabilitas, sosok Ganjar tidaklah asing. Pada 2019 silam, dia sudah mendampingi momen saat dirinya menemani atlet berkebutuhan khusus untuk berlaga di Special Olympic World Games (SWOG) 2019 Dubai, Uni Emirat Arab.
Ganjar menjelaskan, meskipun atlet Special Olympic Indonesia (SOIna) merupakan anak-anak yang berkebutuhan khusus, tetapi semangatnya untuk mengibarkan merah putih di podium tertinggi juga dapat dilakukan mereka dengan cara mereka tersendiri.
Sebagai catatan, pada SOWSG 2007 di Shanghai, China, kontingan Indonesia meraih 9 emas, 9 perak dan 4 perunggu. Lalu pada SOWSG 2011 di Athena, Yunani, Indonesia meraih 15 emas, 13 perak dan 11 perunggu. Pada gelaran serupa di Los Angelos, USA, 2015 sebanyak 19 emas, 12 perak dan 9 perunggu diraih para atlit Indonesia. Namun, pada SOWSG XV 2019 di Abu Dhabi, UEA, Indonesia hanya meraih 11 emas, 6 perak dan 4 perunggu.
Indonesia bergabung sebagai anggota International Olympics Committee pada 9 Agustus 1989 dan menjadi anggota ke-79. Kini sudah ada kepengurusan di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Special Olympics merupakan gerakan yang berusaha memberikan kepada anak-anak bertalenta khusus atau disabilitas intelektual yang menjadi warganegara dalam mencapai mimpinya. (RN)
Be the first to comment