Waspada, Minim Rasa Menghormati Sesama, Bikin Pandemi Makin Menjadi

Dr. John N. Palinggi, MM., MBA., Ketua Harian Bisma, pernah menjadi Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara RI

Jakarta, innews.co.id – Banyak masyarakat Indonesia lebih suka mencaci maki pemimpin, mengkritik dengan cara-cara yang absurb, dari pada menghormatinya. Padahal, harus dipahami, bahwa setiap pemimpin itu bukan saja dipilih oleh manusia, tapi utamanya ditetapkan oleh Tuhan. Mungkin minimnya rasa menghormati terhadap sesama membuat bangsa ini ‘dihukum’ dengan pandemi yang belum berujung.

Pandangan kritis ini disampaikan oleh Dr. John N. Palinggi, MM., MBA., pengamat politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan nasional, menyikapi masih tingginya kasus pandemi Covid-19 di negeri ini, saat ditemui di Jakarta, Selasa (2/2/2021) lalu.

“Memang tidak mudah menjadi pejabat pemerintahan di negeri ini. Kita cenderung menghina orang sekalipun tidak ada hubungannya dengan diri kira pribadi,” ungkap John Palinggi yang juga Ketua Harian Bisma–wadah interaksi umat beragama ini.

Sikap gemar menghina sesama ini berpotensi melahirkan perpecahan. Dimulai dari rumah tangga, masyarakat, hingga ke negara. Melahirkan ketidakamanan, ketidaknyamanan, dan ketidaksejahteraan.

Untuk itu, pandemi Covid-19, harusnya menjadi koreksi dan introspeksi bagi seluruh komponen bangsa. Harus dilihat pandemi ini telah mengurangi kesempurnaan kita sebagai makhluk sosial. Harus selalu memakai masker, menjaga jarak, tidak boleh berkumpul, dan lainnya. “Jangan-jangan kita banyak menipu, mencaci, dan merendahkan orang lain,” imbuh John.

Untuk itu, John mengajak semua pihak agar mau introspeksi dan melakukan perubahan terhadap diri masing-masing. “Semoga dengan perubahan positif yang kita lakukan bersama, pandemi bisa segera berakhir,” harapnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan