
Jakarta, innews.co.id – Faktor pendorong yang menyebabkan hilangnya habitat dan penurunan daya dukung pada habitat, yakni peningkatan jumlah penduduk, kebijakan pemerintah, kelemahan penegakkan hukum, juga perubahan iklim. Hal ini nampak jelas di berbagai tempat, tak terkecuali di DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, pada peringatan Hari Keanekaragaman Hayati 2021, dalam rilis yang diterima innews, Sabtu (22/5/2021). “Keanekaragaman hayati merupakan isu yang sangat strategis, baik di tingkat domestik, regional maupun internasional. Maka dari itu penting untuk kita jaga,” seru Wibi.
Politisi muda yang dikenal peduli dengan aksi-aksi sosial dan lingkungan ini berharap masyarakat di Ibu Kota dapat menjaga atau melindungi. Sebab, keanekaragaman hayati di DKI memberikan nilai jasa lingkungan yang sangat tinggi, dan merupakan aset pembangunan sangat penting.
Dia mencontohkan, di DKI Jakarta, ada Pulau Rambut di Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu yang ditetapkan sebagai suaka margasatwa.
“Pulau Rambut ini dikenal sebagai ‘surga’ burung di pantai Jakarta Utara. Bahkan, kawasan ini merupakan habitat terakhir burung yang menjadi maskot DKI Jakarta, si Elang Bondol (Haliaetus indus),” kata Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Bukan cuma itu, potensi wisata kawasan Pulau Rambut dapat pula dikembangkan dan dimanfaatkan, khususnya untuk tujuan wisata terbatas. Sebab, pulau itu dihuni oleh puluhan ribu jenis burung (terutama burung air), tempat hidup biawak, ular dan dapat dinikmati sebagai panorama alam yang sangat menarik. (RN)
Be the first to comment