Jakarta, innews.co.id – Perwakilan warga Jakarta menemui Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di Kantor DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (2/3/2021). Mereka melaporkan kerja Gubernur Anies Baswedan yang sembrono terkait penanganan banjir di Ibu Kota.
“Kedatangan kami ingin mendorong para wakil rakyat untuk segera meminta pertanggungjawaban gubernur, terutama dalam menangani bencana banjir tahunan yang terjadi di Jakarta. Penanganannya semakin sembrono dan semakin memburuk dari tahun ke tahun tanpa ada solusi nyata,” kata Putri Simorangkir Juru Bicara perwakilan warga Jakarta dalam rilisnya yang diterima innews, Selasa (2/3/2021).
Tidak hanya itu, sambung Putri, pihaknya juga menuntut para anggota dewan untuk secara tegas memeriksa Anies terkait penggunaan dana untuk Formula E yang jumlahnya cukup fantastis. “Harus diminta klarifikasi penggunaan dana untuk Formula E. Sebab, ini dilakukan di saat kesiapan pembangunan infrastruktur untuk pencegahan banjir tahunan jauh dari layak dan memadai, bahkan terabaikan hingga akhirnya menyebabkan tidak saja kerugian material, tapi juga hilangnya nyawa warga DKI Jakarta,” kata Putri yang juga Ketua Save Jakarta lagi.
Dirinya mengatakan, pihaknya menilai dana Formula E dapat digunakan untuk meningkatkan kesiapan infrastruktur penanganan banjir DKI Jakarta.
“Kami menuntut anggota Dewan untuk bersikap tegas kepada Gubernur yang telah menggunakan uang negara triliunan rupiah tanpa kejelasan hasil dan manfaatnya bagi rakyat,” tukas Putri yang juga Pengurus Barisan Masyarakat Anti Kekerasan (Baskara) ini.
Putri menambahkan, apabila dalam jangka waktu 7 hari kerja ke depan atau sampai dengan Rabu, 10 Maret 2021, kami masyarakat tidak melihat tindakan nyata wakil rakyat yang seyogyanya dapat kami percaya mewakili kepentingan warga DKI, maka kami akan menindaklanjuti dengan melaporkan persekongkolan antara Gubernur DKI Jakarta dan DPRD DKI ke KPK dan Kejaksaan Agung.
Selain Putri yang juga Ketua Umum Damai Nusantaraku (Dantara), turut serta dalam rombongan perwakilan warga Jakarta antara lain, Sari dari Baskara yang mewakili Agnes Lourda Hutagalung (Ketua Baskara) yang berhalangan hadir, Cecille (KAB), Arnold (Save Jakarta), Evie DH (Kawal Jakarta), Gama (Rajutan Kebhinekaan), dan para pendukung lainnya.
Putri menambahkan, bahwa kehadiran mereka juga mewakili banyak organ relawan yang bergabung dalam Baskara, baik di dalam maupun luar negeri. Dalam Baskara terhimpun para tokoh dari bermacam profesi, mulai dari pengusaha, ilmuwan, akademisi, dan profesi lainnya.
Pada kesempatan itu juga, Baskara menitipkan ‘Piagam’ bagi Gubernur melalui Ketua DPRD DKI. ‘Piagam’ yang diberikan kepada Anies antara lain, sebagai Konseptor Metode Zero Run Off (Memasukkan air kedalam tanah) yang telah efektif menenggelamkan Jakarta. Ada juga ‘piagam’ sebagai Penggagas Manajemen Air Hulu Hingga Hilir yang menyebabkan banjir di Jakarta.
Juga ‘piagam’ Pencitraan Award, sebagai Gubernur yang sering melakukan pencitraan sebelum banjir tiba dan menghilang ketika banjir datang. Ada lagi ‘piagam’ Tata Kata Award sebagai Gubernur Penata Kata Terbaik. Bahkan, ada ‘piagam’ Pecinta Air Award, dan lainnya.
Prasetyo yang didampingi Laode Herlina Sekretaris DPRD DKI Fraksi PDI-Perjuangan mengapresiasi sejumlah koreksi yang dilayangkan perwakilan warga Jakarta. “Dalam melaksanakan kerjanya, baik pemerintah maupun dewan butuh masukan dan koreksi dari masyarakat. Untuk itu, koreksi yang diberikan haruslah diperhatikan,” ujar Prasetyo.
Dirinya akan mendalami laporan dan koreksi dari para perwakilan warga Jakarta dan untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti, termasuk soal penggunaan dana Formula E. (RN)
Be the first to comment