Yosua Noak Douw, The Real Leader in Papua Land

Yosua Noak Douw, S.Sos., M.Si., MA., Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tolikara, pemimpin muda masa depan dari Tanah Papua

Jakarta, innews.co.id – Papua boleh berbangga. Perlahan tapi pasti mulai bermunculan sosok-sosok muda pemimpin di Bumi Cendrawasih. Jiwa-jiwa kepemimpinan mulai tampak mengiringi kesempatan yang kian terbuka lebar. Kedepan, slogan from Papua, by Papua, dan for Papua harus sepenuhnya terwujud.

Selama ini dipahami bahwa seorang pemimpin sejati tidak bisa dilahirkan secara instan, melainkan harus melalui suatu proses waktu yang panjang dan jalan yang berliku. Lahir dengan talenta kepemimpinan yang kuat, diasah dalam sebuah rentang waktu hidup, memiliki keinginan besar untuk belajar dan punya hati untuk melayani sesama.

Yosua Noak Douw, seorang yang senang melayani masyarakat

Semua itu paripurna dalam diri Yosua Noak Douw, S.Sos., M.Si., MA., Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tolikara. Di usianya yang masih terbilang muda, 39 tahun, Yosua sudah memimpin wilayah yang memiliki luas 5.588 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 250.742 jiwa, menurut data 2020 lalu. Tolikara adalah daerah yang baru dimekarkan pada 25 Oktober 2002, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel,Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, Dan Kabupaten Teluk Wondama Di Provinsi Papua. Saat ini Tolikara merupakan bagian dari Provinsi Papua Pegunungan, yang baru saja dimekarkan.

Secara resmi, Yosua dilantik sebagai Sekda Kabupaten Tolikara pada 8 September 2022. Tugas berat ia emban. Namun, keyakinan dan keteguhan hatinya membuat ia dengan yakin menjalani segala tugas dan tanggung jawabnya membangun Tolikara lebih maju dan menjadi daerah yang hebat.

Birokrat ulung

Sebagai birokrat, Yosua paham betul tugasnya adalah melayani, bukan dilayani. Prinsip itu mengakar dalam dirinya. Meniti karir dari bawah, Yosua bisa merasakan betul pengalaman menjadi bawahan. Justru disitulah saatnya untuk banyak belajar, terutama dari para seniornya.

“Bagi saya menjadi birokrat tugas utamanya adalah melayani rakyat. Hari ke hari kita harus melihat, mendengar, dan merasakan apa yang masyarakat alami, lalu mencoba memperjuangkan yang terbaik kepada mereka,” kata Yosua, dalam keterangannya kepada innews, di Papua, Jumat (10/3/2023).

Bagi Yosua Noak Douw, melayani masyarakat adalah panggilan jiwanya

Karirnya terbilang moncer. Betapa tidak, baru dua tahun sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), ia sudah diangkat menjadi PNS pada 1 Mei 2008. Dari situlah karirnya kian berkembang. Bahkan baru dua tahun menjadi PNS, dirinya sudah dipercaya memegang jabatan struktural pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang diawali menjadi Kepala Sub Bagian Analisis Formasi Jabatan pada Bagian ORPAN Pemerintah Kabupaten Tolikara tahun 2010-2011.

“Itu jalan Tuhan yang tidak kita duga-duga. Bagi saya hanya menjalankan apa yang Tuhan dan masyarakat percayakan dengan sebaik-baiknya, selebihnya biar Tuhan yang bekerja,” serunya.

Masuk 2011, ia dipercaya sebagai Kepala Sub Bidang Pembinaan Kelembagaan Masyarakat dan Adat. Lalu naik menjadi Kepala Bidang Pembangunan Kampung (2012-2013). Kemudian menjadi Sekretaris BPMK (2013-2016) dan Plt. Kepala BMPK (2016-2017).

Jejak kakinya sebagai birokrat kian menguat, di mana ia diangkat menjadi Kepala Dinas Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat, sebelum akhirnya menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tolikara dengan rentang waktu yang cukup panjang 2018 hingga 2022. “Di sini saya banyak belajar soal politik dan kemasyarakatan karena sehari-sehari bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujar Yosua.

Keberhasilannya menciptakan iklim politik yang sehat serta kondusifitas wilayah yang terjaga, membuat dirinya diorbitkan menjadi Sekda Kabupaten Tolikara sejak 2022 hingga sekarang.

Yosua dikenal sebagai sosok yang aktif dan smart. Tak heran, tak hanya jabatan struktural ia emban, beberapa jabatan fungsional pun ia lakoni. Seperti menjadi Staf Khusus Pengelolaan Administrasi Bagian Organisasi dan PAN Kabupaten Tolikara (2006-2010), Bendahara Pengeluaran Dinas Perhubungan Tolikara (2008-2009), Bendahara Pengeluaran BPMK Tolikara (2010-2012), dan Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Kegiatan PNPM Mandiri (2010-2011). Selanjutnya, sebagai Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PjOK)/PPK Program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk kegiatan PNPM Mandiri, RESPEK, PROSPEK dan Dana Desa di Tolikara (2011-2016), Sekretaris Umum Tim Satuan Koordinasi Pelaksana (SATKORLAK) Pasca Konflik Pilkada Tolikara tahun 2012, Penanggung Jawab Kegiatan Pelatihan Dana Desa bagi Aparat Kampung se-Kabupaten Tolikara (bagi 541 aparat kampung) pada 2015-2016.

Terus berlanjut sebagai Ketua Tim Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP TGR) Tolikara (2022-sekarang), Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tolikara (2022-kini), Ketua Tim Stunting Tolikara (2022-sekarang), Pembina Dharma Wanita Tolikara (2022-kini), dan Pembina Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Tolikara (2022-sekarang).

“Pasti melelahkan, tapi ketika kita fokus pada bagaimana masyarakat semakin maju, memiliki kehidupan yang lebih baik, serta daerah berkembang bagus, maka semuanya dijalani dengan enjoy dan penuh dedikasi,” tukasnya.

Organisatoris handal

Berorganisasi bak hobi bagi Yosua. Karena itu sudah dilakoninya sejak muda. Mulai aktif di organisasi sekolah hingga di dunia kerja.

“Berorganisasi bak ‘roh’ dalam diri saya karena disitu saya belajar dan bersosialisasi dengan banyak orang. Itu menjadi ‘kenikmatan’ tersendiri bagi saya,” ungkapnya.

Dia pun yakin, jiwa kepemimpinannya juga terasah dalam dunia organisasi. Berbagai jabatan penting di organisasi pun telah ia duduki antara lain, Sekretaris Karmel Ministry Papua (1997-2000), Wakil Ketua I Forum Komunikasi Antar-Gereja Kabupaten Jayawijaya (1999-2000), Wakil Ketua I Sahabat Yesus Papua (1999-2000), Wakil Ketua I AMPI Kabupaten Tolikara (2007-2016), Ketua Anak dan Remaja Dewan Kota Wilayah Toli Kabupaten Tolikara (2007-2009).

Yosua Noak Douw begitu mencintai tanah Papua dan rindu memajukan dan menjadikannya terdepan

Selanjutnya, Anggota KNPI Kabupaten Tolikara (2008-sekarang), Ketua Generation Of Alfa Ministry (GOAM) Papua (2009-2014), Pjs. Sekretaris Umum Pemuda GIDI Wilayah Toli Kabupaten Tolikara (2009-2010), Anggota Pembina GOAM Papua (2014-sekarang).

Yosua juga dipercaya sebagai Ketua Tim Penyusunan Dokumen Organisasi Alfa Ministry (2015-2016), Pembina Golden Gate Ministry (2017-sekarang), Ketua Cendekia Papua (2019-kini), Anggota KNPI Provinsi Papua (2021-sekarang), dan Pembina Wahana Pembinaan Generasi Muda Toli (WAGAMULI) sejak 2022 hingga kini.

Jalan pengabdian

Pengabdian Yosua nyaris mencapai puncak, tapi itu bukan jadi fokusnya. “Saya selalu ingin menjadi mata dan telinga masyarakat di mana Tuhan tempatkan saya untuk melayani. Karena dengan begitu, maka saya tahu apa yang harus saya perjuangkan bagi rakyat di Papua ini,” serunya.

Spirit pelayanan dalam dirinya mungkin juga legacy dari sang ayah yang dikenal sebagai seorang hamba Tuhan dan guru. Tak heran, lantaran harus mengikuti ayahnya, Yosua pun semasa sekolah kerap berpindah-pindah. Bahkan, hingga tamat SD, Yosua harus menjalani pendidikan di 3 sekolah yang berbeda.

“Ayah saya adalah seorang pendeta dan guru. Tapi dari beliaulah saya banyak belajar bahwa sesungguhnya hidup itu hanya bicara soal kesempatan untuk melayani sesama, tidak lebih dari itu. Semakin banyak kita melayani sesama, maka semakin berarti jugalah hidup kita,” tukasnya.

Yosua adalah anak sulung dari 7 bersaudara pasangan (Alm) Pdt. Yerry Douw, S.Th., MA., dan Yuliana Agapa.

Selepas SMA, Yosua memutuskan kuliah di Universitas Cenderawasih, tepatnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Ia terbilang anak yang cerdas. Tak heran, hanya 4 tahun ia sudah meraih gelar Sarjana. Meski sudah bekerja, Yosua melanjutkan ke kuliah Pascasarjana (S2), hingga menyandang titel Magister Ilmu Ekonomi di kampus yang sama. Tak berpuas diri, Yosua pun menuntaskan pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel Indonesia di Jakarta dan bergelar Master of Arts (MA).

Yosua menikah dengan Novita Ronsumbre dan telah dikaruniai 7 orang anak.

Yosua merasakan kuasa Tuhan sungguh luar biasa dalam hidupnya. “Kuasa Tuhan sungguh luar biasa dan nyata. Berkat-berkat-Nya selalu baru setiap hari,” ucapnya penuh rasa syukur.

Berbekal kerja keras, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap tugas dan pekerjaan, dibarengi dengan sikap rendah hati, religius, dan berjiwa kerja, Yosua telah menjadi sosok pemimpin yang mumpuni dan menginspirasi. Ia masih menggenggam mimpi besar untuk Tanah Papua. Tapi kini, Yosua is the real leader in Papua land. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan