Jakarta, innews.co.id – Udara yang bersih dan bebas polusi tidak saja mendukung kesehatan warga, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Udara bersih bukan suatu kemewahan, melainkan hak setiap warga.
Seperti diketahui, kualitas udara Jakarta sering masuk daftar kota dengan tingkat polusi tinggi di dunia. Dalam laporannya, IQAir 2024 menyatakan, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta sering diatas batas aman WHO.
“Kita semua memiliki tanggung jawab menjaga udara Jakarta agar tetap bersih untuk dihirup, sehingga warga selalu sehat,” kata Ketua Umum Forum CSR DKI Jakarta, Aldi Imam Wibowo, Selasa (4/11/2025).
Dengan udara bersih, sambungnya, hidup akan lebih sehat, anak-anak tumbuh lebih kuat, risiko penyakit pernapasan akan menurun, dan kota menjadi lebih nyaman dihuni.
Menyinggung peran korporasi sendiri, sambung Aldi, bisa dimaksimalkan melalui dana CSR yang digunakan untuk menekan polusi. “CSR bukan cuma soal donasi, tapi bentuk aksi nyata menjaga bumi,” ujar Aldi.
Dia memaparkan sejumlah program yang bisa diterapkan antara lain, program penanaman pohon dan taman kota, dukungan energi bersih di lingkungan kerja, menggunakan transportasi yang ramah lingkungan.
“CSR bukan sekadar kewajiban, tapi komitmen jangka panjang untuk hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Aldi meyakini, langit yang lebih biru dan udara yang lebih bersih adalah hasil dari langkah kecil yang konsisten.
Secara khusus dirinya mengajak warga Jakarta untuk menjaga lingkungan bersama. “Mulai dari udara kita jaga Jakarta. Melalui program CSR lingkungan, kita wujudkan Jakarta yang sehat untuk hari ini dan masa depan,” seru Aldi. (RN)









































