Pengusaha Mobil Bekas Terdampak Larangan Mudik

David Kamil Ketua Gading Auto Center (GAC) komunitas pedagang mobil bekas (mobkas), sayangkan kebijakan pemerintah terkait larangan mudik

Jakarta, innews.co.id – Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah dengan alasan menekan penularan Covid-19 berdampak besar bagi penjualan mobil bekas (mobkas). Sejatinya, geliat penjualan mobkas mulai naik sejak mulai diterapkannya vaksinasi, kini lesu kembali.

“Larangan mudik tentu sangat berdampak pada penjualan mobkas. Biasanya mereka yang mau mudik sering tukar/ganti mobil dengan yang lebih bagus, kini tidak,” kata David Kamil Ketua Gading Auto Center (GAC) komunitas pedagang mobkas kepada innews, Minggu (2/5/2021).

Dia menambahkan, biasanya tiap tahun jelang Lebaran, penjualan mobkas lebih ramai dari biasanya. Tapi tidak sekarang ini. Walaupun masih ada yang tukar mobil, tapi tidak seramai dulu. Bahkan, sekarang jauh sekali, turun drastis,” jelas David yang juga pemilik brand Performa Auto yang berada di GAC dan Bursa Mobil 1, Kelapa Gading ini.

Berbagai tipe mobkas dihadirkan di showroom GAC

Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah membebaskan pajak mobil baru. Bahkan dengan sedikit berkelakar, David mengatakan, “Animo masyarakat membeli mobil cukup lumayan signifikan. Hanya saja yang dibeli mobil baru, sehingga mobkas tentu berpengaruh dan terkoreksi penjualannya”.

Diakuinya, hingga H-11 Perayaan Idul Fitri, belum ada peningkatan penjualan mobkas yang signifikan. Padahal, tahun ini tentunya sudah lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Meski begitu, David mengaku, pihaknya tetap memberi layanan prima kepada para konsumen. Salah satunya dengan pemberian bonus yakni free coating, free polish dan detaling selama mobil itu dipegang pembeli. “Jadi walaupun sudah beli dari kami, kalau mobil mau perawatan poles kami berikan secara cuma-cuma,” imbuhnya.

David berharap berbagai regulasi yang dibuat pihak berwenang (pemerintah), bisa juga mempertimbangkan supaya para pedagang mobkas tidak terkena dampak secara langsung. Misalnya, dengan pemberian diskon PPnBM untuk mobil baru yang jelas-jelas membuat mobkas terpukul dan terkoreksi harganya. “Harusnya dibuat kebijakan yang sifatnya win-win solution. Karena pedagang mobkas bukan warga kelas dua di negara ini,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan