Perang Bintang UGM, James Purba: KAHGAMA Sangat Bangga Bila ‘Kadernya’ Jadi Presiden RI di Pilpres 2024

Manager ILFC Jamaslin James Purba

Jakarta, innews.co.id – Dua calon presiden yang telah resmi dideklarasikan yakni, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo adalah sama-sama alumni Universitas Gadjah Mada (UGM). Keduanya akan bertarung pada Pilpres 2024 untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yang juga alumni UGM.

Anies yang telah dideklarasikan lebih awal didukung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Sementara teranyar diumumkan, Ganjar Pranowo, diusung oleh PDI-Perjuangan, PPP, Partai Hanura, dan PSI.

Setelah hampir satu dekade alumni UGM memimpin negeri ini, calon penerusnya juga berasal dari universitas yang didirikan di Yogyakarta pada 19 Desember 1949 ini. Kedua bakal Capres tersebut berasal dari dua fakultas yang berbeda. Anies merupakan alumni Fakultas Ekonomi, sementara Ganjar Pranowo dari Fakultas Hukum.

Perang bintang

‘Perang Bintang’ UGM nampaknya tak terelakkan. “Masing-masing partai politik pendukungnya tentu menilai bahwa kedua Bacapres alumni UGM ini merupakan kandidat terbaik yang dimiliki,” kata James Purba, SH., MH., Wakil Ketua Dewan Pembina Keluarga Alumni Fakultas Hukum UGM (KAHGAMA), dalam keterangan persnya kepada innews, di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Dia mengatakan, parpol yang mencalonkan tentunya sudah melalui kajian yang mendalam, melalui tim pemikir untuk mengkaji dan menganalisa berbagai faktor kelebihan yang dimiliki, sehingga pada akhirnya memutuskan untuk mencalonkan keduanya. 

Kampus Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta

“Sebagai sesama alumni UGM, tentunya saya bangga dengan pencalonan mereka. Bangga dengan Kampus UGM yang telah berhasil melahirkan banyak kader-kader berkualitas dan tokoh nasional,” kata pendiri Law Firm James Purba & Partners ini.

Diakuinya, perang bintang UGM merupakan sesuatu yang tak terhindari. “Ya kan, mereka berdua sama-sama alumni UGM, tentu masing-masing punya basis pendukung dari kalangan alumni, tergantung pada kedekatan masing-masing sewaktu kuliah dan sejak lulus kuliah. Itu sesuatu yang wajar,” ujar Ketua Umum Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) dua kali periode ini.

Meski begitu, James yakin tidak akan terjadi polarisasi berkepanjangan terkait dukungan. “Para alumni UGM adalah kaum intelektual, terdidik, cerdas, santun, dan sangat menghormati demokrasi, sehingga dalam perjalanannya tetap mengedepankan etika dan budaya sopan santun. Setelah Pemilu selesai, maka semua kembali normal, guyub, rukun, dan damai,” tukas alumni FH UGM angkatan 1992 ini penuh keyakinan.

Dukungan jelas

Ditanya soal sikap KAHGAMA, dengan lugas Wakil Ketua Umum PERADI (2015-2020) mengatakan, sebagai institusi KAHGAMA tidak akan menyatakan dukungan politik secara terbuka. Karena urusan pemilihan adalah tergantung pada individu masing-masing.

Diterangkannya, Ganjar Pranowo saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni UGM (KAGAMA) yaitu, alumni untuk seluruh fakultas yang ada di UGM. “Disamping itu, karena Ganjar Pranowo juga adalah alumni Fakultas Hukum UGM, maka beliau juga anggota dari KAHGAMA,” terangnya.

James melanjutkan, walau secara kelembagaan KAHGAMA tidak akan terang-terangan memproklamirkan dukungan, namun dirinya sangat yakin anggota KAHGAMA pasti mendukung dan akan senang serta bersemangat mendukung sesama rekan alumni FH UGM untuk menjadi Presiden penerus Joko Widodo.

“Kalau berhasil, maka untuk pertama kalinya Sarjana Hukum menjadi Presiden di republik ini. Posisi Ganjar sebagai Ketua Umum KAGAMA juga tentunya akan sangat strategis dan memberikan nilai tambah yang sangat signifikan dalam penguatan dukungan, mengingat para alumni UGM ada di seluruh Indonesia dan di berbagai sektor, baik swasta maupun pemerintahan,” beber pria berkuncir rambut yang sudah lebih dari 30 tahun berkarir di dunia kepengacaraan ini.

James menegaskan, meski institusi alumni bukan mesin politik pencapresan, namun faktanya para alumni FH UGM sudah sangat banyak memberikan dukungan nyata melalui pembentukan tim relawan pendukung Ganjar Pranowo di seluruh Indonesia. Termasuk Pengurus KAHGAMA banyak yang menjadi relawan.

Dirinya juga mengajak para anggota KAGAMA dan KAHGAMA sebagai kaum intelektual yang sudah pernah belajar demokrasi di kampus, untuk menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat disekitarnya, bagaimana berdemokrasi yang santun, baik dan benar, terlebih dua kandidat nanti sama-sama alumni UGM.

“Setiap pelaksanaan Pemilu sejatinya merupakan ujian bagi kita terhadap pelaksanaan demokrasi di negara ini. Asas Pemilu di negara kita adalah Luber (Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia). Pelaksanaan pemilu yang demokratis di suatu negara, tentunya menjadi indikator keberhasilan demokrasi itu sendiri. Para alumni UGM punya tanggung jawab menciptakan kedamaian pada Pemilu 2024 nanti,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan