Jakarta, innews.co.id – Korps Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah meminta masyarakat, mahasiswa, komponen organisasi, dalam menyuarakan aspirasi dan tuntutan keadilan harus tetap berlandaskan pada akhlak mulia.
“Penyampaian aspirasi dan tuntutan keadilan haruslah berlandaskan akhlak mulia,” kata Pengurus Pusat Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah, dalam siaran persnya yang ditandatangani Dr. Hj. Marlinda Irwanti Poernomo, SE (Ketua Umum) dan Ir. Tatiek Prasetyawatie Hoedi (Sekjen), Minggu (31/8/2025).
Ormas kagamaan perempuan ini mengimbau agar aksi demo dilakukan dengan menjaga niat yang lurus. “Tuntutan keadilan hendaknya diniatkan untuk mencari ridha Allah dan memperjuangkan hak bersama, bukan kepentingan pribadi atau kelompok,” ujarnya.

Juga diminta menghindari anarkhisme. “Islam mengajarkan kelembutan. Oleh karena itu, dalam menyuarakan aspirasi hendaknya dijauhkan dari tindakan merusak, melukai, ataupun perilaku destruktif yang hanya menciderai perjuangan itu sendiri,” imbuhnya.
Perlu diperhatikan untuk mengutamakan sikap santun dalam bertutur. “Rasulullah mengajarkan bahwa perkataan yang baik adalah sedekah Maka, gunakanlah kata-kata yang menyejukkan hati, tidak memprovokasi, serta tidak menebar kebencian,” serunya.
Tak kalah penting, diminta untuk tetap menjaga persatuan dan ukhuwah. “Perbedaan pandangan jangan sampai memutus silaturahim. Mari kita tetap saling menghargai dan menjaga ukhuwah Islamiyah serta persatuan bangsa,” tukasnya mengingatkan.
Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah juga meminta agar aspirasi hendaknya disampaikan melalui jalur yang sah, dengan cara damai, teratur, dan bermartabat.
“Dalam menyampaikan aspirasi harus mengandalkan jalan yang damai dan bermartabat sehingga menjadi teladan bagi generasi penerus,” tuturnya.
Ditambahkan, setiap langkah dalam memperjuangkan kebenaran dan menegakkan keadilan di bumi pertiwi ini benar-benar dilakukan dengan cara-cara yang baik, bermartabat, dan tidak merugikan orang lain.
Korps Perempuan Majelis Dakwah Islamiyah, sebagai bagian dari umat yang menjunjung tinggi nilai agama, persaudaraan, dan kemaslahatan bangsa, meminta aksi anarkhis bisa dihentikan agar tidak justru memperburuk keadaan dan negara bisa kembali aman. (RN)












































