Jakarta, innews.co.id – Memimpin perusahaan berskala nasional yang bergerak di bidang perkebunan merupakan tantangan bagi seorang perempuan. Dirinya harus berjibaku dari hulu ke hilir untuk memastikan bisnisnya berjalan lancar.
Kesanggupan menjalankan roda perusahaan diyakini sebagai sebuah bentuk campur tangan Tuhan yang begitu nyata dalam hidupnya.

Sosok Lia Laurent, sebelumnya dikenal sebagai wanita sosialita yang memiliki kemampuan menguasai alat musik petik tradisional Tiongkok yakni, Guzheng atau sejenis harpa. Kini, dirinya menjadi President Director PT Limas Prima Plantation.
Sejak 2017, PT Limas Prima Plantation yang merupakan bisnis keluarga tersebut telah memiliki izin usaha perkebunan (IUP), mengelola perkebunan kelapa sawit Tandan Buah Segar (TBS) seluas 5.500 hektar di Solok Selatan, Padang, Sumatera Barat.
Bagi Lia, terjunnya dia ke dunia bisnis merupakan bagian dari rencana Tuhan. “Saya suka dengan dunia bisnis. Tapi kebetulan dulu lebih concern mengurus anak-anak yang masih kecil. Tapi sekarang karena anak-anak sudah besar, saya merasa sudah saatnya terjun langsung. Kebetulan ketika pandemi saya punya lebih banyak waktu untuk mencermati bisnis tersebut,” kata Lia Laurent, di kantornya, Jakarta, Sabtu (19/7/2025).

Disitu dirinya melihat banyak yang perlu dibenahi dari usaha tersebut. Mulailah ia utak-atik untuk mempelajari business family tersebut. Sampai akhirnya, ia malah dipercaya untuk menjalankan bisnisnya.
“Saya merasa perlu turun langsung agar bisnis ini semakin sehat. Saya melakukan asesmen dan audit, baik pekerjaan di lapangan maupun manajemen. Ketika itu saya melihat banyak yang perlu diperbaiki. Apalagi, ketika itu, harga sawit lagi tinggi sehingga perlu ditata agar lebih baik,” urai wanita cantik yang namanya kerap disingkat Lia Lau ini.
Di awal memimpin usaha tersebut, tiada lain yang ia lakukan selain meminta hikmat dari Tuhan. “Saya sadar tidak akan mampu berjalan sendiri. Apalagi bisnis ini lokasinya cukup jauh. Karenanya saya hanya mendasari semuanya dengan doa. Saya bersyukur Tuhan kirim orang-orang yang tepat untuk membantu saya,” ujarnya.
Kontribusi nyata
Melalui perusahaan tersebut, dirinya telah berkontribusi nyata bagi pembangunan negara. Berbagai segmen usaha dijalankan di perusahaan tersebut. Mulai dari pembibitan, penanaman, hingga pengolahan tandan buah segar untuk menghasilkan minyak sawit yang akan dikelola di pabrik yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
Dirinya memiliki visi besar yakni, menjadi perusahaan kelapa sawit terkemuka yang berkelanjutan, inovatif, dan bertanggung jawab dalam menyediakan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan global.

Dibarengi dengan misi antara lain, mengembangkan dan mengelola kebun kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan; meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman kelapa sawit melalui teknologi dan inovasi; menyediakan produk kelapa sawit yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional; meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan kerja bagi karyawan dan masyarakat sekitar; dan, berkomitmen pada praktik bisnis yang etis dan transparan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Limas Prima Plantation juga mengusung nilai-nilai yaitu, mengedepankan kualitas dan inovasi, memiliki tanggung jawab lingkungan yang berkelanjutan, mengedepankan keselamatan dan kesejahteraan karyawan, memiliki integritas dan transparansi, serta mengutamakan kepuasan pelanggan.

Kini, perusahaan yang dipimpin Lia Laurent telah berkembang pesat dan memiliki 100-an pekerja. Tak hanya kelapa sawit, tapi telah merambah ke tambang nikel di Morowali dan menjadi konsultan bagi sejumlah perusahaan sawit, baik terkait pengolahan lahan, perizinan, dan lainnya. Sejumlah perusahaan pun telah dilahirkan antara lain, PT Merpati Palm Oil, PT Palm Oil Consultindo, dan PT IMF.
Dibalik kepiawaiannya memimpin perusahaan, selalu ada hati dan empati untuk melihat masyarakat yang kurang beruntung. “Saya bersyukur diberi Tuhan hikmat dan mata hati rohani untuk bisa menolong orang lain yang membutuhkan. Dengan begitu, saya merasa ada keseimbangan antara bisnis dan pelayanan,” tukas Lia Laurent. (RN)












































