Jakarta, innews.co.id – Pasca dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo langsung bergerak. Langkah pertamanya, menemui sejumlah tokoh-tokoh agama, mulai dari menyambangi Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan lainnya.
Bagi Dr. John Palinggi, pengamat intelijen dan militer nasional, ini wujud kerendahatian seorang pemimpin. “Langkah sowan Kapolri yang baru sangat cerdas dengan bobot kerendahatian. Mengedepankan religiusitas dalam kepemimpinannya akan membuat Kapolri diberkati dalam setiap langkah juangnya,” kata John, di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Selain itu, sambung John, ini wujud kerendahatian. “Saya yakin, kesederhanaan Kapolri Listyo yang membuatnya matching dengan sosok Presiden Joko Widodo,” tukas John.
Tak hanya itu, John berkeyakinan, sekalipun seseorang dipilih manusia untuk memimpin, tapi kalau Tuhan tidak berkenan, maka tidak akan jadi. Sebaliknya, kalau Tuhan berkenan, maka manusia pun akan berbondong-bondong memilihnya karena sinpatik. “Jadi, harus disadari bahwa setiap orang bisa memimpin itu karena ditetapkan oleh Tuhan. Karena itu, harus dihargai dan dihormati, bukan dicaci-maki,” tegasnya.
Tantangan menjadi Kapolri sangatlah besar, apalagi di masa pandemi ini. Namun, dengan program-program Kapolri baru yang membumi, salah satunya perubahan paradigma layanan kepolisian menjadi ramah namun tegas, John berkeyakinan Jenderal Listyo Sigit akan mampu membawa kepolisian lebih baik lagi.
Hal lainnya, kesungguhan Kapolri mendukung program Presiden memberantas korupsi harus diapresiasi. Namun, ini harus dibarengi dengan perubahan legislasi oleh DPR. Tanpa itu, kata John, mustahil akan terwujud. (RN)
Be the first to comment