Terbukti, 82,8 Persen Rakyat Indonesia Puas Atas Kinerja Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan tentang perkembangan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020)

Jakarta, innews.co.id – Masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo. Tidak tanggung-tanggung, 82,8 persen yang menyatakan puas.

Ini berdasarkan survei yang diselenggarakan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) pada 28 Februari-8 Maret 2021.

“Mayoritas responden yang totalnya mencapai 1.898 orang merasa puas dengan kinerja Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19,” ujar Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono, Jumat (12/3/2021). 

Dia mengatakan, data survei menyatakan bahwa 82,8 persen responden sangat percaya dan puas akan kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam mengatasi dan menanggulangi Pandemi Covid

Sementara itu, sebanyak 7,4 persen tidak percaya dan tidak puas dengan cara kerja dan kebijakan pemerintah Jokowi-Maruf Amin dalam penanganan Covid 19 serta dampaknya.

Sisanya, sebanyak 9,8 persen menyatakan kinerja pemerintah sangat buruk dan tidak puas.

Arifin menyebutkan, kepuasan kepada kinerja Jokowi berdampak positif pada perspektif masyarakat terhadap PDI Perjuangan. 

Dalam survei ini partai berlambang moncong putih itu mendapat elektabilitas paling tinggi dengan persentase 18,2 persen.

“Elektabilitas PDIP dipengaruhi terutama oleh kinerja presiden yang memang adalah kader PDIP. Maka, elektabilitas PDIP tetap bertahan walau kadernya ditangkap KPK,” imbuhnya.

Dalam survei ini, LKPI mencatat margin of error berada dikisaran angka 2,25 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara, metode survei terhadap ribuan responden yang berasal dari 34 provinsi menggunakan saluran telepon genggam dengan aplikasi Video Call Whatsapp.

Adapun komposisi responden survei adalah pria berjumlah 50,9 persen dan wanita 49,1 persen. Sedangkan, dari segi pekerjaan ada sebanyak 43,7 persen karyawan swasta/BUMN/ASN.

Kemudian, sebanyak 21,3 persen wiraswasta, sebanyak 20,4 peren pekerja tidak tetap atau serabutan, dan sebanyak 14,6 persen mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan