Astaga, Netizen Bongkar ‘Kebusukan’ JK, Ternyata…..

JK saat menerima kelompok Taliban

Jakarta, innews.co.id – Kemunculan tiba-tiba Jusuf Kalla pasca ledakan bom yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021, memunculkan beragam komentar dari netizen.

Di Makassar, JK bertemu dengan para tokoh lintas agama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan di Gedung Wisma Kalla Makassar, Senin (29/3/2021) malam.

Dalam pertemuan tersebut, JK menyerukan agar bersatu untuk menghadapi kelompok radikal, kelompok yang ingin masuk surga secara gampang.

Tak hanya itu, JK juga mengunjungi tempat kejadian perkara sembari mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan tetap menjaga toleransi.

Rupanya apa yang dilakukan JK ini justru memantik netizen membongkar ‘kebusukannya’ sebagai salah satu tokoh intoleran di Indonesia.

Berikut beberapa unggahan netizen tentang ‘peran’ JK yang dikaitkan dengan kelompok radikal. Pertama, menerima pimpinan Taliban yang dipimpin langsung oleh Mullah Abdul Ghani Baradar, wakil pimpinan Taliban secara tidak formal di kediamannya, Juli 2019 lalu. Sebagaimana diberitakan CNNIndonesia (29/07/2019). Tak jelas apa yang dibicarakan JK dan Pimpinan Taliban tersebut.

Kedua, menerima pendukung dan donatur organisasi teroris internasional ISIS yaitu, Zakir Naik (6/03/2017). Zakir Naik diberi kesempatan oleh JK sebagai Ketua Alumni Unhas untuk berbicara di Unhas Makassar. Ketiga, kabarnya JK berada dibalik layar yang melanggengkan Anies Baswedan merebut DKI 1 dengan mempolitisir ayat dan mayat di masjid-masjid Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Strateginya berhasil menjebloskan Ahok kedalam penjara.

Keempat, konon kabarnya merencanakan, memfasilitasi serta membiayai kepulangan HRS dari Arab Saudi untuk melakukan revolusi ahlak. Sayangnya, strategi itu gagal dan Rizieq justru ditangkap polisi.

Tidak itu saja, netizen juga mengungkap tentang perilakunya menindas kaum minoritas ketika ia menjabat Ketua HMI Makassar. ‘Beliau pernah menjadi ketua HMI Makassar. dan sempat menindas minoritas waktu itu’ tulis akun twitter https://twitter.com/mito_motomi.

Ada pula yang mengungkap bahwa strategi JK itu adalah strategi lama yang digunakan selama ini. Ia dicurigai mendisain konflik seperti di Poso dan Ambon lalu pura-pura datang mendamaikan. Strategi itu efektif membuatnya menduduki jabatan penting di negara ini, termasuk menjadi orang nomor dua di Indonesia.

‘Skenario jurus juru damai dimainkan’ tulis akun twitter https://twitter.com/joseph_hono. Selanjutnya ada pula yang mengingat tentang bagaimana tindakan JK terhadap masyarakat Toraja yang mayoritas Kristen. ‘Jadi ingat cerita kawan, sepak terjangnya JK di Toraja ….’ tulis https://twitter.com/FransAlosius.

Tidak itu saja, JK juga disebut-sebut sabagai salah satu tokoh penting eksisnya Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam di Sulawesi Selatan. Jadi menurut netizen apa yang dilakukan JK ini sungguh sangat menyakitkan karena pura-pura saja. Antara perbuatan dan omongan tidak sinkron. ‘Antara omongan dan perbuatan kadang gak sinkron’ tulis akun twitter https://twitter.com/rudywijananto.

(IN/mediakita.co)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan