Divaksin Perdana, Ketua Matakin DKI: “Tidak Sakit dan Aman”

Para peserta vaksin perdana di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/1/2021)

Jakarta, innews.co.id – Gerakan vaksinasi Covid-19 sangat berguna untuk memutus mata rantai virus korona. Divaksin tak terasa sakit dan tidak ada efek samping apapun serta aman buat tubuh.

Testimoni ini disampaikan Ws. Liem Liliany Lontoh, SE., M.Ag., Tokoh Masyarakat sekaligus Ketua Matakin Provinsi DKI Jakarta, yang menjadi salah satu dari 23 pejabat dan tokoh masyarakat yang menerima vaksin perdana di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/1/2021) kemarin.

“Tak ada rasa sakit dan tidak ada efek samping apapun, aman buat tubuh,” kata Liliany.

Ws. Liem Liliany Lontoh, SE., M.Ag., Tokoh Masyarakat sekaligus Ketua Matakin Provinsi DKI Jakarta, saat mengikuti vaksin perdana di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/1/2021)

Anggota FKUB DKI Jakarta ini menambahkan, vaksin saja tentu tidak cukup. “Meski sudah divaksin, harus tetap menjaga kesehatan dengan selalu menerapkan 3 M (Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sesering mungkin dan Menjaga jarak serta menghindari kerumunan),” imbuhnya.

Dirinya juga berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. “Kita harus secara sadar dan bersama-sama berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tukasnya.

Gerakan Vaksinasi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta secara resmi digulirkan di Balai Kota, Jum’at, 15 Januari 2021, oleh Gubernur Anies Baswedan.

Ws. Liem Liliany Lontoh, SE., M.Ag., Tokoh Masyarakat sekaligus Ketua Matakin Provinsi DKI Jakarta, bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Anies meminta agar semua orang yang sudah divaksinasi tetap menjalankan protokol kesehatan dan melindungi mereka yang belum mendapat vaksin.

“Selama ini kita bicaranya adalah bagaimana kita tidak terpapar. Tapi kita harus ingat bahwa bukan saja tertular, tapi juga berpotensi memaparkan kepada orang lain,” kata Anies.

Dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 yang digelar Pemprov DKI Jakarta, ada 23 peserta vaksinasi yang terdiri dari unsur tenaga kesehatan, pejabat publik, dan tokoh masyarakat. Tiga unsur itu dipilih karena ketiganya dipercaya masyarakat terkait informasi penanganan Covid-19. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan